Penyelidikan hilangnya pesawat penumpang Malaysia Airlines yang membawa 239 penumpang dan awaknya kini dipusatkan pada latar belakang awak serta penumpangnya.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan hari Sabtu bahwa ada kepastian peralatan komunikasi di pesawat itu dimatikan dengan sengaja oleh orang yang tahu betul tentang pesawat tadi.
Menurut Najib Razak, sistem komunikasi itu dimatikan beberapa saat sebelum pesawat itu mengubah arah terbangnya ke barat, dari jalur ke utara yang sedianya akan ditempuh dalam penerbangan ke Beijing dari kuala lumpur.
Najib tidak mengatakan pesawat itu dibajak, tapi mengatakan para penyelidik sedang mempelajari berbagai skenario tentang hilangnya pesawat itu. Menurut para saksi di Kuala Lumpur, polisi tampak mengunjungi rumah pilot dan ko-pilot pesawat itu hari Sabtu, tapi para pejabat tidak mau memberikan komentar tentang hal itu.
Pencarian pesawat Malaysia Airlines itu sekarang dipusatkan pada jalur penerbangan yang mungkin ditempuhnya ke arah Kazakhstan atau ke Lautan Hindia bagian selatan.
Para penyelidik mengatakan pesawat itu punya cukup bahan bakar untuk terbang selama beberapa jam setelah menghilang dari radar hari Sabtu dini hari minggu lalu. Kapal-kapal dan pesawat terbang dari 15 negara sedang mengadakan pencarian di kedua jalur itu. Sekitar dua per tiga penumpang pesawat itu adalah warga Cina, sisanya adalah warga asia lainnya, warga Eropa dan Amerika.
Menurut Najib Razak, sistem komunikasi itu dimatikan beberapa saat sebelum pesawat itu mengubah arah terbangnya ke barat, dari jalur ke utara yang sedianya akan ditempuh dalam penerbangan ke Beijing dari kuala lumpur.
Najib tidak mengatakan pesawat itu dibajak, tapi mengatakan para penyelidik sedang mempelajari berbagai skenario tentang hilangnya pesawat itu. Menurut para saksi di Kuala Lumpur, polisi tampak mengunjungi rumah pilot dan ko-pilot pesawat itu hari Sabtu, tapi para pejabat tidak mau memberikan komentar tentang hal itu.
Pencarian pesawat Malaysia Airlines itu sekarang dipusatkan pada jalur penerbangan yang mungkin ditempuhnya ke arah Kazakhstan atau ke Lautan Hindia bagian selatan.
Para penyelidik mengatakan pesawat itu punya cukup bahan bakar untuk terbang selama beberapa jam setelah menghilang dari radar hari Sabtu dini hari minggu lalu. Kapal-kapal dan pesawat terbang dari 15 negara sedang mengadakan pencarian di kedua jalur itu. Sekitar dua per tiga penumpang pesawat itu adalah warga Cina, sisanya adalah warga asia lainnya, warga Eropa dan Amerika.