Perahu Migran Tenggelam di Tunisia, 83 tewas

Seorang migran Afrika, yang menurut sumber pemerintah diselamatkan setelah kapal yang dia tumpangi, terbalik di Laut Tengah, lepas pantai Tunisia, dudul di knator Bulan Sabit Merah setempat di Zarzis, Tunisia, 4 Juli 2019.

Delapan puluh tiga migran Afrika tewas dan hanya tiga orang yang selamat ketika perahu mereka tenggelam dua hari lalu di lepas pantai Tunisia, kata petugas Garda Pantai.

Perahu migran itu tenggelam di Laut Tengah, Selasa (2/7), hanya beberapa jam setelah berangkat dari Kota Zuwara di Libya.

Nelayan melihat empat orang berpegangan di kayu dan memberitahu otoritas Tunisia. Satu dari empat yang diselamatkan kemudian meninggal di rumah sakit. Palang Merah mengatakan, kapal itu memuat terlalu banyak penumpang.

Salah seorang migran yang selamat mengatakan, perahu mulai terisi air, sementara para migran masih bisa melihat lampu-lampu di pantai. Panggilan telepon darurat untuk meminta bantuan tidak dihiraukan, karena penelepon tidak bisa memberi tahu petugas penyelamat Libya di mana lokasi perahu itu berada.

Korban yang selamat mengatakan, dia dan tiga lainnya berada di laut selama dua hari, sebelum para nelayan menemukan mereka.

Peristiwa tenggelamnya perahu itu terjadi pada hari yang sama dengan serangan udara yang menghantam pusat penahanan migran di luar Tripoli, menewaskan 44 orang.

PBB dan kelompok HAM mengecam perlakuan terhadap sebagian besar migran Afrika yang berusaha keluar dari kemiskinan dan kekerasan dengan melarikan diri ke Eropa dari pantai Libya.

Banyak migran yang berhasil ditolong dari laut tetapi dibawa kembali ke Libya dan ditahan dalam kondisi buruk di pusat-pusat penahanan migran. [ps/pp]