Polusi Air yang Parah di Rio de Janeiro Ancam Olimpiade 2016

  • Associated Press

Ikan mati dan sampah mengapung di Pantai Guanabara di Rio de Janeiro, Brazil (25/2), salah satu lokasi kompetisi olahraga air dalam Olimpiade 2016. (AP/Leo Correa)

Virus dan bakteri dengan tingkat yang berbahaya ditemukan di tempat-tempat para atlet akan berkompetisi dalam cabang-cabang olahraga air pada Olimpiade dan Paralimpik 2016.

Perairan yang akan dipakai oleh atlet-atlet Olimpiade untuk berenang dan berlayar musim panas mendatang di kompetisi pertama di Amerika Selatan itu dipenuhi kotoran manusia dan menimbulkan risiko kesehatan serius untuk para atlet dan pengunjung pantai-pantai Rio de Janeiro.

Sebuah investigasi kantor berita Associated Press menemukan virus dan bakteri dengan tingkat yang berbahaya dari saluran pembuangan di tempat-tempat para atlet akan berkompetisi dalam cabang-cabang olahraga air pada Olimpiade dan Paralimpik 2016.

Dalam pengujian independen pertama untuk virus dan bakteri di lokasi penyelenggaraan Olimpiade, AP melakukan empat putaran pengujian mulai bulan Maret. Hasilnya mengejutkan ahli-ahli internasional dan mencemaskan para atlet yang berlatih di Rio, beberapa diantaranya telah jatuh sakit disertai demam, muntah dan diare.

Sakit yang diderita para atlet ini dapat melumpuhkan mereka selama berhari-hari, berpotensi menghambat mimpi Olimpiadenya dan menyia-nyiakan latihan keras selama bertahun-tahun.

"Ini adalah kualitas air terburuk sejauh ini yang pernah kami lihat dalam karir berlayar kami," ujar Ivan Bulaja, pelatih tim Austrria yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk pelatihan di Pantai Guanabara.

"Saya cukup yakin bahwa jika Anda berenang di air ini dan airnya masuk ke mulut atau hidung Anda, ada banyak hal buruk yang masuk ke dalam tubuh Anda."

Atlet layar David Hussl telah jatuh sakit.

"Badan saya panas tinggi dan perut saya bermasalah," ujar Hussl. "Polanya selalu seperti tergolek seharian di tempat tidur dan kemudian tidak bisa berlayar selama dua atau tiga hari."

Polusi air telah lama menjangkiti wilayah-wilayah perkotaan Brazil, tempat sebagian besar limbah tidak dikumpulkan, apalagi diolah. Di Rio, banyak limbah yang mengalir di got-got terbuka menuju aliran air dan sungai yang bau yang mengalirkan air ke lokasi penyelenggaraan Olimpiade dan mengotori pantai-pantai indah di kota itu.

Pihak berwenang di Brazil berjanji mengadakan perombakan besar jalur-jalur air di kota itu, yang akan menjadi salah satu warisan terbesar Olimpiade. Namun bau limbah masih menyambut pengunjung yang datang ke bandara internasional Rio. Pantai-pantai utama masih sepi karena ombaknya dipadati lumpur busuk, dan ikan-ikan yang mati dan berbau busuk mengisi danau Olimpiade.

Lebih dari 10.000 atlet dari lebih dari 200 negara diperkirakan akan berkompetisi dalam ajang olahraga yang digelar 5-21 Agustus 2016 itu. Hampir 1.400 diantaranya akan bersentuhan dengan air yang terkena polusi limbah, seperti berlayar di Pantai Guanabara, berenang di Pantai Copacabana dan lomba kano dan dayung di air payau di Danau Rodrigo de Freitas. Mulai minggu depan, ratusan atlet akan melakukan uji coba Olimpiade di perairan.

Para pejabat Brazil bersikeras perairan di sana akan aman, namun pengujian yang dilakukan AP selama lima bulan menemukan tidak ada satu pun lokasi tersebut layak dipakai untuk berenang atau berperahu. Para ahli internasional mengatakan sudah terlambat untuk pembersihan di lokasi-lokasi tersebut.

Dr. Alberto Chebabo, yang mengepalai Masyarakat Penyakit Menular Rio, memperingatkan bahwa orang-orang asing yang bertolak ke Rio untuk Olimpiade, baik atlet maupun turis, harus divaksinasi Hepatitis A. Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di AS juga merekomendasikan orang-orang yang pergi ke Brazil untuk divaksinasi tipus.