Peran Media dalam Promosikan Masyarakat Sehat Dibahas dalam KTT Demokrasi

Sejumlah aktivis kebebasan pers melakukan aksi unjuk rasa di luar gedung pengadilan di Hong Kong, pada 22 April 2021. (Foto: AP/Kin Cheung)

Para pemimpin dunia berkumpul di Den Haag, pada Kamis (30/3), untuk membahas kondisi kebebasan pers secara global, termasuk tantangan dari disinformasi, serangan dari pemerintah otoriter dan ekonomi.

Serangkaian diskusi panel yang dipandu oleh Belanda itu menampilkan pejabat, wartawan, dan pemimpin redaksi dari seluruh dunia.

BACA JUGA: Blinken Desak Negara-negara Demokrasi Agar Gunakan Teknologi untuk Membantu Warganya

Peristiwa itu terjadi ketika muncul berita tentang Rusia yang menahan seorang wartawan Amerika Serikat yang bekerja di Wall Street Journal.

Para pembicara di antaranya adalah Amanda Bennett, kepala Badan Media Global AS, yang mengawasi jaringan berita independen yang didanai Kongres AS, termasuk VOA.

Bennett memberi tahu panel bahwa cara terbaik untuk mempertahankan kebebasan berekspresi dan memerangi disinformasi adalah, dengan " jurnalisme dan informasi yang baik".

Sekretaris jenderal Federasi Wartawan Eropa, Ricardo Gutiérrez sepakat dengan pernyataan tersebut. “Penangkal terbaik untuk disinformasi adalah informasi yang bermutu, yaitu jurnalisme yang beretika,” ujarnya pada acara itu.

BACA JUGA: Presiden Taiwan Kunjungi New York di Tengah Ancaman China

Panel tersebut adalah bagian dari KTT kedua untuk Demokrasi, KTT virtual yang pertama kali diselenggarakan oleh AS pada tahun 2021 itu bertujuan untuk memajukan hak asasi manusia di seluruh dunia.

Tahun lalu, kebebasan dunia menurun untuk tahun yang ke-17 berturut-turut, menurut laporan bulan Maret oleh Freedom House. [ps/lt]