Perancis Kecam Majalah yang Gambarkan Legislator Kulit Hitam Sebagai Budak

  • Associated Press

Anggota parlemen Perancis, Daniele Obono (kanan) dan Jean-Luc Melenchon (kiri), di Majelis Nasional di Paris, Perancis, 24 Oktober 2017 (Foto: REUTERS/Charles Platiau)

Sebuah majalah Perancis meminta maaf pada hari Sabtu (29/8) setelah mengilustrasikan seorang anggota parlemen kulit hitam, Danielle Obono, sebagai budak. Pemerintah dan pejabat Perancis mengecam publikasi tersebut, sebagaimana dilaporkan kantor berita Associated Press.

"Ekstrim kanan, menjijikkan, bodoh dan kejam,” cuit Obono dari partai kiri ‘Defiant France’.

"Saya sakit hati untuk republik saya, saya sakit hati untuk Perancis saya,” kata Obono, yang lahir di bekas koloni Perancis di Gabon kepada televisi BFM. Ia menyebut publikasi itu sebagai serangan politik terhadap dirinya dan orang lain yang melawan "rasisme, stigmatisasi yang dialami jutaan rekan kami."

Majalah Valeurs Actuelles, yang memiliki pembaca dari sayap kanan, meminta maaf dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (29/8). Wakil editor Tagdual Denis mengatakan kepada televisi BFM bahwa gambar tersebut tidak dirancang untuk melukai Obono dan menyangkal bahwa itu adalah taktik untuk menarik perhatian.

Banyak demonstrasi yang digelar di Perancis pada bulan Juni dan Juli terkait ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi yang terinspirasi oleh gerakan Black Lives Matter dan kematian George Floyd di lutut seorang polisi di Amerika Serikat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk membasmi rasisme. Namun dia juga menegaskan Perancis tidak akan menurunkan patung tokoh-tokoh yang terkait dengan era kolonial atau perdagangan budak, seperti yang terjadi di negara lain dalam beberapa bulan terakhir. [ah]