Perancis kemungkinan akan menghadapi resesi terburuk sejak akhir Perang Dunia II tahun ini karena krisis virus corona, kata Menteri Keuangan Bruno Le Maire, Senin (6/4).
"Pertumbuhan ekonomi terburuk di Perancis sejak 1945 adalah minus 2,2 persen pada 2009 akibat krisis finansial pada 2008. Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini kemungkinan akan jauh lebih buruk dari minus 2,2 persen,” kata Le Maire kepada sebuah panel Senat.
Perancis memberlakukan perintah tinggal di rumah dalam skala nasional dari tanggal 17 Maret setelah menutup semua bisnis yang dianggap tidak esensial. Sejumlah pejabat mengatakan, kebijakan lockdown itu berlaku sedikitnya hingga 15 April.
Biro pusat statistik Perancis, Insee, mengatakan, bulan lalu, lockdown memangkas aktivitas ekonomi sebesar 35 persen, dan setiap bulan pada masa lockdown Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan akan terpangkas sebesar tiga persen.
Insee mengatakan, jasa, manufaktur dan konstruksi merupakan industri-industri yang terpukul hebat.
Semakin banyak perusahaan unggulan Perancis yang mengabaikan target keuntungan mereka tahun ini, sementara banyak asosiasi buruh memperingatkan bahwa ratusan perusahaan kecil menghadapi risiko bangkrut.
Pemerintah telah menjanjikan pinjaman sebesar 49 miliar dolar dan kelonggaran-kelonggaran lain untuk membantu perusahaan-perusahaan menghadapi krisis tersebut. [ab/uh]