Perancis Kerahkan Pasukan untuk Amankan Pesawat Air Algerie

Logo maskapai Air Algerie di kantornya di Paris (24/7).

Pihak berwenang mengatakan penerbangan itu menghadapi badai yang kuat setelah lepas landas dari Ouagadougou, ibukota Burkina Faso.

Perancis telah mengerahkan satuan militer untuk mengamankan rongsokan pesawat Air Algerie yang jatuh di Mali dalam penerbangan dari Burkina Faso ke Aljazair dengan 116 orang di dalamnya.

Kantor Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan dalam pernyataan Jumat (25/7) bahwa pesawat itu, yang memuat 51 warga Perancis, menunjukkan indentitas yang jelas walaupun sudah “rongsok.”

Tidak ada laporan mengenai orang yang selamat.

Presiden Hollande mengatakan sebuah kotak hitam telah ditemukan dan penyelidikan sedang dilangsungkan. Penyebab kecelakaan belum dipastikan, namun para pejabat Perancis menduga cuaca buruk kemungkinan penyebabnya.

Kemungkinan akibat aksi terorisme belum dihapuskan mengingat militan diketahui beroperasi di daerah tersebut. Namun para pejabat mengatakan tidak mungkin pesawat itu meledak di udara, karena puing-puing pesawat ditemukan bertebaran di atas wilayah yang relatif kecil.

Jenderal Gilbert Diendere dari Angkatan Darat Burkina Faso juga mengukuhkan pesawat itu ditemukan di Mali timur laut antara daerah gurun pasir Aguelhock dan Kidal.

Pihak berwenang mengatakan penerbangan itu menghadapi badai yang kuat setelah lepas landas dari Ouagadougou, ibukota Burkina Faso.

Pesawat tersebut disewa Air Algerie dari maskapai Spanyol, Swiftair. Kedua maskapai mengatakan pesawat itu membawa enam orang awak Spanyol dan 110 penumpang.