Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang digulingkan menyalahkan lawan-lawannya hari Selasa atas tindakan Krimea melepaskan diri dari Ukraina dan mengatakan ia masih presiden dan panglima tertinggi negara itu.
Yanukovych berbicara dari Rostov-on-Don, Rusia, dalam penampilan publik kedua sejak ia melarikan diri dari Kyiv bulan lalu setelah terjadi protes anti-pemerintah selama beberapa bulan.
Sambil mencela pemerintah sementara Ukraina sebagai "ekstremis," pemimpin terguling itu menyebut rencana baru pemerintah untuk mengadakan pemilu tanggal 25 Mei "tidak sah" dan "ilegal."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan kepada radio Inter Prancis hari Selasa, Barat bisa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia secepat awal minggu ini jika Moskow tidak menanggapi dengan positif usulan untuk meredakan krisis di Krimea.
Rusia dan Barat terbentur dalam kebuntuan yang tegang karena direbutnya semenanjung Ukraina oleh pasukan yang pro-Rusia. Krisis di Krimea dimulai akhir bulan lalu setelah pemecatan Yanukovych.
Sambil mencela pemerintah sementara Ukraina sebagai "ekstremis," pemimpin terguling itu menyebut rencana baru pemerintah untuk mengadakan pemilu tanggal 25 Mei "tidak sah" dan "ilegal."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mengatakan kepada radio Inter Prancis hari Selasa, Barat bisa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia secepat awal minggu ini jika Moskow tidak menanggapi dengan positif usulan untuk meredakan krisis di Krimea.
Rusia dan Barat terbentur dalam kebuntuan yang tegang karena direbutnya semenanjung Ukraina oleh pasukan yang pro-Rusia. Krisis di Krimea dimulai akhir bulan lalu setelah pemecatan Yanukovych.