Pihak berwenang Perancis mengatakan, pasukan khususnya, Senin, membebaskan seorang warga Belanda yang disandera sejak diculik para ekstremis di Mali pada 2011. Namun, belum ada kabar mengenai nasib dua pria yang diculik pada waktu yang sama.
Militer mengatakan, usaha penyelamatan Sjaak Rijke berlangsung Senin pukul 5 pagi waktu setempat di Mali utara. Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, beberapa militan tewas dan lainnya ditangkap. Pernyataan militer tidak mengungkap siapa yang menyandera Rijke, namun warga Belanda itu pernah muncul dalam sebuah video yang diposkan al-Qaida in the Islamic Maghreb (AQIM) November lalu.
Sekitar 3000 tentara Perancis berpartisipasi dalam sebuah misi untuk menstabilkan Mali, yang direbut para ekstremis Islamis yang terkait al-Qaida sebelum pasukan Perancis memberi bantuan pada pasukan Mali pada Januari 2013.Hollande mengatakan, pasukan khusus itu menjalankan operasinya terhadap para ekstremis tanpa mengetahui bahwa Rijke ada ditangan para ekstremis itu.
Rijke diculik para ekstremis pada November 2011 dari sebuah hostel di Timbuktu bersama Johan Gustafsson dari Swedia dan Stephen Malcolm dari Afrika Selatan. Para pejabat di Perancis dan Belanda tidak mengatakan apakah mereka mengetahui situasi Gustafsson atau Malcolm.
Seorang warga Belanda yang disandera sejak diculik para ekstremis di Mali pada 2011 berhasil dibebaskan pasukan Perancis.