Perancis Tetap Tolak Keanggotaan Turki dalam Uni Eropa

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy (kiri) dan PM Turki Recep Tayyip Erdogan setelah pertemuan di Ankara, Jumat (25/2).

Sebagai gantinya, dalam lawatan di Ankara Presiden Sarkozy mengusulkan agar Turki menjadi mitra istimewa Uni Eropa.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy tetap teguh menentang masuknya Turki dalam Uni Eropa, dan sebagai gantinya mengusulkan agar negara mayoritas Muslim itu menjadi mitra istimewa blok tersebut.

Sarkozy mengajukan tawaran itu hari Jumat dalam kunjungan singkat di Ankara, yang tidak disenangi oleh para pemimpin Turki. Presiden Turki Abdullah Gul menjawab bahwa ia memperkirakan semua pihak yang berkepentingan dalam Uni Eropa akan mendukung proses penerimaan negaranya.

Ankara telah mengatakan negara itu menghendaki keanggotaan penuh dan tidak berminat menerima status mitra istimewa. Dalam perkembangan lain, Turki hari Jumat memutuskan untuk membatalkan usul persetujuan dengan Uni Eropa mengenai pengambilan kembali imigran gelap yang memasuki Uni Eropa melalui Turki.

Menteri Luar Negeri Turki Ahmed Davutoglu mengatakan Ankara tidak dapat menerima persetujuan itu sementara Uni Eropa tidak menerima perjalanan bebas visa bagi warga Turki.