Perang Panjang? Negosiasi Ukraina, Rusia, AS Belum Tercapai

Asap mengepul di Donetsk, Ukraina timur akibat serangan artileri, Rabu 6 Juli 2022. Perang di Ukraina tampaknya masih akan terus berlanjut.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengisyaratkan akan berpartisipasi penuh dalam pertemuan tingkat Menlu Kelompok 20 negara kaya dan berkembang terkemuka (G20) minggu ini. Invasi Rusia ke Ukraina akan kembali menjadi pusat perhatian. Namun, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Rusia bergeming.

Ukraina akan mendominasi pembahasan ketika menteri-menteri luar negeri dari 20 negara terkaya di dunia bertemu pekan ini di Bali sebagai persiapan KTT G20 pada November. Tetapi Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken tidak berencana bertemu rekannya dari Rusia guna membahas upaya diakhirinya konflik Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung empat bulan.

Rusia mengatakan Presiden Vladimir Putin akan berpartisipasi dalam KTT November, yang diselenggarakan Indonesia. Para pemimpin G7 juga mengatakan akan berpartisipasi.

BACA JUGA: AS Tak Berharap Blinken Bertemu Menlu Rusia Lavrov di G20

VOA bertanya kepada Gedung Putih apakah perundingan penyelesaian mungkin dilakukan dalam kesempatan itu?

Karine Jean-Pierre, Sekretaris Pers Gedung Putih menjawab, “Apa yang kami lihat dari Presiden Putin adalah dia bergeming atau tidak ingin bernegosiasi. Jadi, pendekatan kami tidak berubah. Kami akan terus mendukung Ukraina, membantu negara itu memperjuangkan demokrasi dan integritas teritorial mereka.”

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sudah menyatakan, "Operasi militer khusus ini akan berlanjut sampai tugas yang ditetapkan oleh panglima tertinggi telah diselesaikan."

Sikap Ukraina juga demikian seperti disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. "Kami tidak punya alternatif. Ini tentang kemerdekaan kami, tentang masa depan kami, tentang nasib seluruh bangsa Ukraina," ujarnya.

Your browser doesn’t support HTML5

Perang Panjang? Negosiasi Ukraina, Rusia, AS Belum Tercapai

Setelah empat bulan, puluhan ribu orang tewas, jutaan warga sipil terlantar, beberapa pertemuan tingkat tinggi dan diplomasi yang berkelanjutan, konflik di Ukraina menunjukkan kebenaran hakiki bahwa perang itu menyusahkan. Tetapi mencapai perdamaian mungkin jauh lebih susah.[ka/jm]