Perang Saudara Sudan Selatan Tewaskan Sedikitnya 400

Seorang tentara pasukan perdamaian PBB berjaga-jaga saat barisan penduduk sipil tiba di kompleks badan PBB UNMISS di Juba untuk mengungsi (17/12). (AP/Rolla Hinedi)

Dewan Keamanan PBB menyerukan kepada pemerintah Sudan Selatan agar mengadakan pembicaraan dengan lawan-lawannya.
Rumah-rumah sakit di Sudan Selatan melaporkan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa pertempuran beberapa hari ini di ibukota negara itu telah menewaskan paling sedikit 400 orang dan melukai 800 lainnya.

Pemimpin penjaga perdamaian PBB Herve Ladsous melaporkan estimasi itu Selasa (18/12) dalam keterangannya kepada Dewan Keamanan, tetapi mengatakan PBB belum dapat memeriksa kebenaran angka tersebut.

Dalam pernyataan Selasa malam, Dewan Keamanan mengutarakan keprihatinan akan risiko kekerasan yang ditujukan terhadap kelompok-kelompok suku tertentu dan menyerukan kepada pemerintah Sudan Selatan agar mengadakan pembicaraan dengan lawan-lawannya.

Pertempuran mulai Minggu melawan apa yang dikatakan Presiden Salva Kiir sebagai usaha kudeta oleh pasukan yang setia kepada mantan wakil presiden Riek Machar, yang ia pecat Juli. Penembakan di sana-sini terus berlanjut Senin dan Selasa di Juba.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan Rabu bahwa rakyat Sudan Selatan telah berkorban terlalu besar bagi negara mereka untuk kembali ke kekerasan.