Perangi Korona, China Mungkin Tunda Pertemuan Badan Legislatif Nasional

Polisi paramiliter yang mengenakan masker tampak berdiri di depan Pintu Gerbang Tiananmen yang sepi d Beijing, China di tengah perebakan virus korona, Minggu (16/2).

China mengusulkan untuk menunda Pertemuan tahunan ‘Sesi Dua’ dari badan legislatif nasional dan dewan penasihat politik pada Maret mendatang sambil menunggu keputusan akhir Senin depan, demikian media pemerintah Xinhua News melaporkan.

Para pengamat mengemukakan seruan itu, jika disetujui, akan menyoroti prioritas pemerintah China dalam memerangi penyebaran virus korona yang juga dinamakan COVID-19.

Musyawarah tentang masalah kebijakan utama negara itu, termasuk anggaran militer tahunan dan prospek ekonomi masa depan, juga tertunda.

BACA JUGA: Jumlah Korban Tewas Akibat Virus Korona Hampir 1.800

Tantangan ke Depan Penundaan itu menunjukkan tahun yang sulit baik dari segi politik maupun ekonomi bagi kepemimpinan tertinggi China, sebagaimana dipaparkan oleh sejumlah analis.

"Ini adalah saat kritis bagi China dalam memerangi epidemi dan menghentikan penyebaran virus. Kita harus tetap fokus dan berupaya habis-habisan," demikian kata juru bicara Kongres Rakyat Nasional China (NPC), Zang Tiewei kepada Xinhua News pada akhir rapat penutupan komite tetap NPC.

Zang menambahkan delegasi NPC di sepertiga dari provinsi-provinsi di China memainkan peran utama dalam melawan virus yang mematikan itu.

Oleh karena itu, perlu untuk mempertimbangkan penundaan pertemuan Maret itu – sebuah proposal yang dibahas kemudian pada bulan ini, Zang menambahkan.

Jean-Pierre Cabestan, Profesor ilmu politik pada Hong Kong Baptist University, setuju, seraya mengatakan, hal yang praktis bagi China adalah menunda sejumlah pertemuan, karena gangguan pada transportasi dapat mempersulit delegasi dari seluruh negara melakukan perjalanan ke Beijing.

Cabestan juga menjelaskan terlalu berbahaya untuk mengumpulkan sekitar 5.000 anggota elit politik negara itu tanpa memaparkan mereka pada infeksi silang. Penundaan tersebut, lanjutnya, juga berarti akan mengirim sebuah pesan.

Kepada VOA Cabestan mengemukakan, "Yang dipesankan adalah ada prioritas yang jelas dari pimpinan China untuk memerangi virus dan epidemi tersebut. Hal ini lebih penting dari semua isu lain, termasuk pertemuan Sesi Dua, tetapi juga menempatkan ekonomi pada tempatnya dan memulai kembali aktivitas ekonomi,"

Cabestan mengatakan, otoritas China saat ini semakin mempertegas sejumlah langkah pengetatan untuk membendung krisis kesehatan, meskipun ketidakpuasan publik masih ada dengan cara pemerintah China di semua tingkatan mengelola wabah dan kenapamereka masih tetap gagal mengatasinya secara efektif. Sejumlah pembangkang yang menolak untuk diam terkait risiko wabah itu terancam dipenjara. [mg/jm]