Pemerintahan Biden, Selasa (11/5), telah menyetujui pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai besar pertama di Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS menyebut hal itu sebagai peluncuran sebuah industri energi dalam negeri baru yang dapat membantu mengurangi emisi dari sektor energi listrik.
Pengumuman itu sesuai dengan agenda Presiden Joe Biden yang lebih luas untuk memerangi perubahan iklim global dengan kebijakan dekarbonisasi ekonomi negara. Namun, tindakan itu dengan cepat dikecam oleh industri perikanan yang khawatir dengan dampak proyek itu terhadap pasokan ikan dan lalu lintas kapal, yang telah "dibungkam" oleh beberapa pejabat pemerintah.
Persetujuan proyek Vineyard Wind, yang berlokasi 14 mil (23 km) di lepas pantai negara bagian Massachusetts, merupakan tonggak penting dalam upaya perizinan proyek tenaga angin lepas pantai dengan skala komersial selama lebih dari satu dekade di perairan AS.
Dengan hanya dua fasilitas kecil energi angin lepas pantai, AS tertinggal dari negara-negara Eropa dalam pengembangan teknologinya.
Vineyard Wind dan sejumlah proyek AS lain yang akhirnya ditangguhkan, dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian pada penangkapan ikan, kerusakan pariwisata, burung, situs bersejarah, dan nilai properti karena menempatkan puluhan turbin angin dari baja yang berputar di dekat garis pantai yang indah.
Mantan presiden Donald Trump, yang meremehkan pemanasan global dan berupaya memaksimalkan penggunaan bahan bakar fosil, telah membatalkan proses perizinan Vineyard Wind akhir tahun lalu. Namun, Biden memulai kembali peninjauan tersebut dalam waktu satu bulan setelah menjabat.
"Ini jalan yang panjang," kata Kepala Eksekutif Vineyard Wind Lars Pedersen kepada sejumlah wartawan dalam sebuah konferensi melalui telepon. "Kami sangat menantikan ini untuk bergerak ke fase selanjutnya sehingga kita benar-benar dapat mulai membangun ladang angin lepas pantai berskala besar pertama di AS."
Pemerintah AS dalam pernyataannya mengatakan, proyek Vineyard Wind bertujuan untuk menghasilkan pasokan tenaga listrik bagi 400 ribu rumah di wilayah New England. Konstruksi awal dapat dimulai paling cepat pada 2021. Menurut pengembangnya, proyek itu akan mulai memasok energi listrik ke sejumlah jaringan pada paruh kedua 2023.
Proyek tersebut dimaksudkan untuk menciptakan 3.600 pekerjaan, memenuhi janji kampanye Biden untuk mengatasi perubahan iklim dengan memperluas sumber energi ramah lingkungan sehingga meningkatkan lapangan pekerjaan, bukan menguranginya. [mg/em]