Serikat pekerja yang mewakili lebih dari satu juta pekerja perawatan kesehatan di Inggris, termasuk perawat dan paramedis - tetapi bukan dokter - mencapai kesepakatan pada Kamis (16/4). Kesepakatan itu mengakhiri pemogokan yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan untuk menuntut gaji yang lebih tinggi.
Pengumuman itu disampaikan ketika dokter karier Yunior menghabiskan hari ketiga dengan berdemonstrasi di sekitar tempat kerja dan sehari setelah Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mengumumkan anggaran yang tidak termasuk dana tambahan bagi kelompok buruh yang telah melakukan pemogokan yang melumpuhkan di tengah krisis biaya hidup yang parah dan laju inflasi yang mencapai dua digit.
Setiap aksi mogok akan dihentikan, sementara itu anggota serikat memberikan suara apakah akan menerima tawaran pembayaran sekaligus untuk tahun berjalan dan kenaikan 5 persen untuk tahun depan.
Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan itu adalah kesepakatan yang bagus untuk staf Layanan Kesehatan Nasional yang bertahan selama pandemi bersama dengan pasien dan pembayar pajak. Dia mendorong serikat buruh lainnya yang mogok untuk datang ke meja perundingan.
“Kita tidak ingin mengganggu pasien. Kita tidak ingin mengganggu anak sekolah di ruang kelas,” kata Sunak saat berkunjung ke rumah sakit London, tempat dia bertemu dengan para perawat.
“Perjanjian hari ini menunjukkan bahwa kami serius tentang hal ini, dan kita dapat menemukan solusi yang bisa diterapkan.
Namun kepala Royal College of Nursing, salah satu dari lima serikat pekerja yang mendukung kesepakatan tersebut, mengatakan tawaran kenaikan gaji tidak akan terjadi jika perawat tidak membuat keputusan sulit untuk mogok, sehingga memaksa pemerintah untuk bernegosiasi. [lt/jm]