Ada berbagai alasan warga tidak dapat meninggalkan rumah dan pergi ke pusat-pusat vaksinasi, di antaranya karena disabilitas fisik atau masalah kesehatan lainnya.
Ini memperlambat upaya pemerintah negara bagian memberi vaksinasi COVID-19 kepada sebanyak mungkin warganya. Proses ini juga memerlukan banyak tenaga. Tetapi para pejabat menyatakan hal ini penting sekali untuk melindungi populasi yang rentan, yang anggotanya terpapar oleh petugas bantuan yang mengunjungi mereka atau oleh anggota keluarga mereka sendiri.
Pekan lalu, departemen kesehatan masyarakat California mengumumkan bahwa warga kini dapat masuk ke portal pendaftaran online di negara bagian itu, My Turn, atau menelepon ke nomor telepon khusus untuk menyatakan bahwa mereka membutuhkan tumpangan untuk mendapatkan vaksinasi yang telah dijadwalkan atau memerlukan seseorang untuk datang ke rumah mereka.
Alameda County (setingkat kabupaten) yang berpenduduk sekitar 1,7 juta dan berlokasi di kawasan Teluk San Francisco, meluncurkan program vaksinasi di rumah bulan lalu, setelah badan-badan federal mengizinkan penggunaan kembali vaksin Johnson & Johnson seusai jeda 11 hari untuk mengkaji masalah penggumpalan darah yang langka terjadi. Para pejabat county telah mengandalkan vaksin satu dosis itu mengingat masalah logistik dalam membawa vaksin itu ke orang-orang di rumah mereka.
Your browser doesn’t support HTML5
Para perawat dari dinas kesehatan kabupaten itu pergi berpasangan, masing-masing mengunjungi lima rumah per hari. Dinas pemadam kebakaran di kabupaten itu, di bawah koordinasi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hayward, Garrett Contreras, juga menyiapkan tenaga paramedis yang dikerahkan secara berpasangan.
Perawat dari kabupaten Alameda, Patricia Calloway dan Devette Leflore, bekerja bersama untuk memvaksinasi warga di kediamannya pada awal Mei.
Calloway mengatakan, "Jadi ada banyak orang di rumah mereka yang ingin divaksinasi dan tidak memiliki akses. Dan ini cara bagi kami memberikan akses untuk mereka.”
William Brainerd termasuk di antara pasien mereka yang menerima suntikan vaksin di dalam apartemennya di San Leandro. Sejak pandemi dimulai, mantan pelatih anjing polisi ini tidak pernah meninggalkan kompleks apartemen tempat tinggalnya selama 40 tahun lebih.
"Saya harus membawa mereka ke sini karena saya tidak dapat mengenakan masker. Saya tidak bisa bernapas kalau mengenakan masker. Jadi saya harus menunggu,” jelasnya.
Satu-satunya perlindungan baginya adalah dengan cara tidak meninggalkan rumah.
Calloway dan Leflore juga mengunjungi rumah Patti Amaral, 73 tahun, dan suaminya John McFarland, 70 tahun. Amaral mengidap skiatika (nyeri panggul) yang parah dan belum pernah meninggalkan lantai atas kondominium mereka selama satu setengah tahun ini. Namun ia masih khawatir tertular COVID-19 dari anggota keluarga lainnya atau dari pengunjung mereka.
Amaral menjelaskan, "Ini benar-benar muncul di pikiran benak saya. Meskipun saya tidak keluar sana, saya merasa lebih rentan terhadap orang yang datang.”
Suaminya, McFarland, menambahkan, "Saya sangat berhati-hati, khawatir membawa pulang sesuatu yang menularinya. Jadi itu sebabnya senang sekali kami dapat mendatangkan kalian ke sini.”
Berdasarkan pedoman federal, penghuni panti lansia dan tenaga kesehatan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin sewaktu negara bagian mulai meluncurkan vaksinasi Desember lalu. Kabupaten Alameda kemudian memusatkan perhatian pada orang yang tinggal berkelompok, atau dalam klaster, seperti di perumahan untuk warga berpenghasilan rendah, kata Dr. Kathleen Clanon, direktur medis di Dinas Layanan Perawatan Kesehatan Alameda.
Ia mengemukakan, "Jadi ada lima atau 10 orang per hari, kami perkirakan perlu beberapa bulan untuk memvaksinasi 300 hingga 400 orang dalam daftar kami. Dan ini benar-benar penting. Ini adalah sekelompok orang yang sejak pandemi dimulai tahun lalu, ketakutan akan nyawa mereka dan khawatir mereka akan ditinggalkan.”
Sukar mengetahui berapa orang yang termasuk kelompok tersebut, meskipun Dr. Christine Ritchie dari Fakultas Kedokteran Harvard mengatakan kepada Associated Press pada bulan Februari bahwa diperkirakan ada sekitar 2 juta orang dewasa yang terpaku di rumahnya dan 5 juta lainnya yang mengalami kesulitan dalam meninggalkan rumah mereka atau memerlukan bantuan untuk keluar rumah.
Upaya untuk memvaksinasi mereka yang tidak dapat meninggalkan rumah itu tersebar di berbagai wilayah, dan banyak yang bergantung pada pemerintah kota, kabupaten dan penyedia layanan medis, yang diberi izin untuk melakukan vaksinasi.
California termasuk di antara sedikit negara bagian yang memvaksinasi warga di rumah mereka, kata Kelly Buckland, direktur eksekutif Dewan Nasional Hidup Mandiri, sebuah kelompok advokasi di Washington DC.
Ia dan pihak lain frustrasi karena penyedia layanan medis dan pemerintah kini baru mulai berfokus pada kelompok populasi itu, yang kebanyakan tidak dapat memahami cara menavigasi portal penjadwalan vaksinasi online.
Pennsylvania meningkatkan berbagai upaya untuk menjangkau warga yang tidak dapat meninggalkan rumah, kata Gubernur Tom Wolf April lalu, sementara para pekerja layanan kesehatan di Boston Medical Center berpacu untuk memvaksinasi sebanyak mungkin warga pada Februari lalu. Visiting Nurse Association of Texas, yang memberikan makanan hangat bagi ribuan orang yang kesulitan meninggalkan rumah mereka di kabupaten Dallas, bermitra dengan Dinas Pemadam Kebakaran Dallas untuk melakukan sekitar 60 vaksinasi di rumah per pekan. [uh/ab]