Alunan musik dangdut memeriahkan acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang diadakan di halaman Wisma Duta Besar Indonesia, di Tilden, Washington. Ribuan orang, baik tua dan muda, berbaur dalam perayaan yang diberi tema “Indonesia Celebrating Unity.” Banyak dari mereka membawa serta keluarga dan teman-teman untuk meramaikan suasana.
Seperti perayaan 17-an pada umumnya, acara di ibukota Amerika ini dimeriahkan dengan panggung gembira yang menghadirkan berbagai artis terkenal dari Indonesia, seperti Benigno, Fitri Karlina dan Hedi Yunus.
Selain hiburan, yang juga diburu oleh para pengunjung adalah bazar makanan dan minuman khas Indonesia yang jarang ditemui di Amerika, seperti sate padang, pempek dan es teler.
Bagi sebagian besar pengunjung, perayaan ini merupakan obat rasa rindu akan tanah air. Seperti yang dirasakan Ade Widya Dauer, seorang warga Indonesia yang sudah tinggal di Amerika selama lebih dari enam tahun. Ia datang bersama dengan suami dan anaknya.
“Saya kangen banget sama Indonesia. Di sini kan, ketemu orang Indonesia semuanya, masakan Indonesia, hanya mendengar orang ngomong bahasa Indonesia saja sudah senang.”
Dan tidak hanya dihadiri oleh warga Indonesia, acara ini juga menarik minat warga asing. Seperti warga Lebanon yang tinggal di Amerika bernama Elie Bitar. Ia khusus datang untuk menikmati musik dangdut.
“Saya datang untuk menyaksikan dangdut di Amerika, karena hal seperti ini tidak terjadi setiap hari. Saya ingin memotret dan merekam di video, dan saya akan mengunggahnya ke internet. Jadi, orang-orang bisa melihat budaya dan musik dari Indonesia dan juga Amerika.”
Acara puncak peringatan ulang tahun Republik Indonesia ke-65 ini rutin digelar setiap tahun, setelah serangkaian aktivitas lomba dan olahraga ala tujuhbelasan.
Wakil Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Salman Al-Farisi, menyebut perayaan hari kemerdekaan ini sebagai sebuah bentuk kebersamaan warga perantau di Washington, baik antara masyarkat Indonesia yang masih menjadi WNI, maupun anak-anak WNI yang sudah menjadi WNA. "Supaya mereka mempunyai koneksi budaya, kebangsaan, dengan Indonesia, karena mereka adalah anak-anak yang potensial untuk meningkatkan kesejahteraan kita di kemudian hari,” tambah Salman.
Perayaan tujuh belasan tahun ini sengaja dirayakan lebih awal, untuk menghormati bulan suci Ramadan yang akan dimulai besok.