Warga Yahudi di Ukraina memasang sebuah menorah besar pada Minggu (18/12) malam, menandai dimulainya liburan Hanukkah yang berlangsung selama delapan hari di tengah puluhan ribu warga yang belum dapat mengakses kembali aliran listrik dan invasi Rusia yang memasuki bulan ke-10.
Puluhan orang berkumpul di Alun-Alun Maidan di ibu kota Kyiv, saat matahari terbenam pada Minggu untuk menyalakan lilin pertama pada menorah yang menurut para pemimpin Yahudi di sana dikatakan merupakan menorah terbesar di Eropa.
BACA JUGA: Rusia Gempur Kherson, Bagian dari Serangan Lebih Luas di UkrainaWalikota Kyiv Vitali Klitschko bergabung dengan para duta besar dari Israel, AS, Jepang, Polandia, Kanada, dan Prancis dalam upacara yang diorganisir oleh Federasi Masyarakat Yahudi di Ukraina.
Viktoria Herman, 47, menjadi bagian dari warga yang menyaksikan perayaan tersebut di Kyiv. Ia mengatakan perayaan Hanukkah membawa harapan baginya di tengah bulan Desember yang jarang menerima sinar matahari.
"Akan ada cahaya dan semuanya akan baik-baik saja. Dan akhirnya perang akan berakhir," kata Herman.
Duta Besar Israel untuk Ukraina, Michael Brodsky, mengatakan, "Saya berharap segala sesuatu yang baik bagi warga Ukraina seperti yang disimbolkan dalam Hanukkah. Saya harap rumah-rumah warga Ukraina akan kembali terang ... dan saya berharap (Ukraina) akan memperoleh kemenangan."
BACA JUGA: Gedung Putih: AS Tetap Berkomitmen Bantu Ukraina Pertahankan DiriSejumlah relawan membagikan menorah, lilin, puzzle, dan makanan manis bagi sejumlah warga Yahudi Ukraina yang merupakan minoritas di negara tersebut.
Sementara itu operator jaringan listrik Ukraina pada Minggu mengatakan pekerjaan untuk memulihkan aliran listrik yang terputus akibat pemboman Rusia masih terus berlangsung. [jm/lt/rs]