Meskipun ada pembatasan perjalanan untuk tahun kedua karena COVID-19, kota Betlehem, tempat kelahiran Yesus, menghidupkan kembali perayaan Malam Natal tahunannya.
"Tahun lalu, festival kami dilakukan secara virtual, tapi tahun ini akan langsung dengan partisipasi rakyat," kata Wali Kota Betlehem Anton Salman kepada Associated Press.
Pada Hari Natal yang biasa, kota itu adalah tujuan populer bagi wisatawan dari seluruh dunia. Kerumunan yang jauh lebih kecil menghadiri perayaan liburan di Betlehem pada hari Jumat, disertai dengan cuaca mendung.
Acara itu termasuk parade marching band tradisional dan perayaan di jalan-jalan. Band pramuka dengan drum dan bendera berkumpul di lapangan Manger Square untuk perayaan itu.
BACA JUGA: Betlehem Bersiap Menjelang Malam Natal di Tengah Wabah COVIDMeskipun perayaan tahun ini diperkecil, penduduk berharap perayaan tahun 2021 akan melebihi tahun lalu, ketika penduduk terpaksa merayakan di dalam rumah mereka karena pembatasan penutupan wilayah, demikian dilaporkan kantor berita AP.
Larangan Israel pada hampir semua lalu lintas masuk udara yang sudah berlangsung selama dua tahun, masih menghalangi wisatawan memasuki wilayah pendudukan Tepi Barat serta kota bersejarah itu.
Larangan perjalanan untuk mengekang penyebaran COVID-19 sempat dicabut pada November untuk mengizinkan turis asing masuk, tetapi segera diberlakukan kembali dengan munculnya varian omicron yang sangat menular. Jenis penyakit terbaru yang muncul bertepatan dengan musim liburan ini telah menghambat perayaan Natal.
Tanpa kehadiran turis yang berlimpah, pihak berwenang setempat berharap komunitas kecil Kristen di Tanah Suci itu tetap mempertahankan semangat hari raya.
Pendeta Latin Pierbattista Pizzaballa, pendeta Katolik Roma terkemuka di Tanah Suci itu merayakan Misa tengah malam di Gereja Nativity, gua yang diyakini merupakan tempat Yesus dilahirkan. [my/pp]