Perdana menteri Jepang yang baru, Shigeru Ishiba, mengatakan pada Rabu (2/10) bahwa ia ingin memperkuat aliansi negaranya dengan Amerika Serikat dalam sambungan telepon pertamanya dengan Presiden AS Joe Biden.
“Di bawah kepemimpinan (pendahulu Fumio Kishida dan Biden), aliansi Jepang-AS menguat secara signifikan. Saya memberi tahu (Biden) bahwa saya ingin mewarisi kebijakan itu dan berusaha membuatnya lebih kuat,” kata Ishiba.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa kami juga ingin memperkuat jaringan negara-negara yang memiliki pemikiran yang sama,” lanjut Ishiba, sambil menyebutkan Korea Selatan, Australia, India dan Filipina.
Kishida berupaya menggandakan anggaran pertahanan negaranya dan meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terusik oleh kebangkitan China, serta perilaku Rusia dan Korea Utara.
BACA JUGA: PM Baru Ishiba: Keamanan di Sekitar Jepang 'Paling Parah Sejak Akhir PD II'Ishiba, yang mengunjungi Taiwan Agustus lalu, mendukung terbentuknya aliansi militer regional seperti NATO, dengan prinsip pertahanan bersama.
Sementara itu, ia mengaku tidak membahas Perjanjian Status Pasukan (SOFA) dengan Biden, yang menetapkan status hukum pangkalan dan personel militer AS di Jepang.
Dalam panggilan telepon itu, Ishiba juga mengutuk keras serangan rudal Iran terhadap Israel dan ingin berusaha menghindari eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah. [rd/uh]