Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan pemerintahannya akan menyediakan pinjaman hingga £1 miliar (Rp 21 triliun) bagi Indonesia untuk membantu mendanai proyek-proyek infrastruktur.
Indonesia menjadi tempat pemberhentian pertama bagi PM Cameron dalam kunjungan empat harinya ke Asia Tenggara, dan negara pertama di luar Eropa yang dikunjungi Cameron setelah terpilih kembali pada pemilu Mei lalu.
Pemerintah Inggris mengatakan pendanaan bagi Indonesia dapat membantu mendorong ekspor Indonesia ke Inggris.
Termasuk dalam proyek-proyek infrastruktur yang direncanakan adalah sistem pengolahan limbah senilai £400 juta di Jakarta, dan proyek tenaga panas bumi senilai £66 juta.
Cameron, yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo, ingin memperluas hubungan perdagangan Inggris dengan seluruh dunia untuk mengurangi ketergantungannya pada perdagangan dengan Eropa, yang masih belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi.
Simak: Laporan Reporter VOA, Ahadian Utama dari Jakarta.
Your browser doesn’t support HTML5
"Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kesepakatan perdagangan bebas, tapi kita tidak perlu menunggu hingga itu tercapai," ujar Cameron kepada wartawan sebelum bertemu dengan Presiden Jokowi. "Banyak kesempatan untuk bekerjasama dalam pembangunan infrastruktur dan di banyak sektor lainnya."
Dalam pertemuan bilateral dengan Cameron, Presiden Jokowi meminta Inggris untuk dapat memberikan bebas visa bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Inggris.
Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan mereka. Inggris merupakan investor asing terbesar kelima di Indonesia.
Selain kerja sama ekonomi, keduanya juga menyepakati kerjasama pemberantasan terorisme dan ISIS.
Cameron berada di Indonesia hingga Selasa. Di Jakarta, Cameron juga menghadiri pertemuan bisnis dengan pelaku usaha di Indonesia, serta dijadwalkan bertemu dengan sejumlah tokoh agama Indonesia untuk berdiskusi tentang toleransi kehidupan beragama. Setelah Indonesia Cameron akan melanjutkan lawatan resminya ke Malaysia, Vietnam dan Singapura.