Perdana Menteri Jepang Rombak Kabinet

Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda memberikan keterangan pers terkait perombakan kabinetnya di Tokyo (4/6).

Perdana Menteri Jepang merombak susunan kabinetnya dalam upaya memperoleh dukungan oposisi untuk menaikkan pajak penjualan Jepang, Senin (4/6).
Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda merombak kabinetnya dengan mengganti lima menteri, hari Senin. Hal ini dilakukan Noda untuk memperoleh dukungan oposisi atas rencananya menaikkan pajak penjualan.

Noda mengganti menteri pertahanan, kehakiman, pertanian, prasarana dan keuangan dengan harapan ini akan memungkinkan lolosnya perubahan pajaknya dari kedua majelis parlemen yang masing-masing dikuasai partai yang berbeda. Semua menteri itu tadinya mendapat kecaman dalam majelis tinggi parlemen yang dikuasai oposisi itu.

Peningkatan pajak penjualan, yang akan mencapai 10 persen menjelang tahun 2015 dari lima persen sekarang, dipandang sangat penting dalam usaha untuk menekan hutang negara Jepang yang terus meningkat.

Perubahan kabinet itu dilakukan setelah pertemuan hari Minggu dengan tokoh berpengaruh dalam Partai Demokrat Noda, Ichiro Ozawa, berakhir dengan kemacetan. Ozawa menentang kenaikan pajak itu.

Noda, seorang bekas menteri keuangan, telah berjanji akan mengajukan rencana kenaikan pajak itu ke pemungutan suara dalam sidang parlemen sekarang, yang akan berakhir tanggal 21 Juni.

Tanpa dukungan para anggota parlemen yang setia kepada Ozawa, Noda membutuhkan bantuan Partai Demokrat Liberal, yang beroposisi, untuk meloloskan kenaikan pajak itu.