Perdana Menteri Tiongkok Melawat ke Timur Tengah

  • Phillip Walter Welmann

PM Wen Jiabao melakukan lawatan ke Timur Tengah, diperkirakan untuk mengamankan pasokan minyak bagi Tiongkok.

Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao tiba di Qatar hari Sabtu di tengah kekhawatiran bahwa sanksi-sanksi internasional yang lebih ketat terhadap industri minyak Iran mungkin mempengaruhi impor minyak Tiongkok.

Rincian penuh lawatan enam hari Perdana Menteri Wen ke Timur Tengah, termasuk ke negara-negara pengekspor minyak Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, belum diketahui, tetapi mengamankan pasokan minyak untuk memenuhi pertambahan permintaan Tiongkok diperkirakan menjadi agenda utama.

Ekonomi Tiongkok yang tumbuh pesat membuatnya tergantung pada minyak impor. Sebelas persen impor berasal dari Iran.

Amerika hari Rabu menyerukan Tiongkok, impotir terbesar minyak mentah Iran, agar mengurangi pembeliannya sebagai bagian dari upaya untuk memaksa Iran menghentikan program nuklirnya. Negara-negara Barat berpendapat program nuklir Iran untuk membuat senjata, tetapi Iran menyatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Pejabat-pejabat Tiongkok mengecam upaya "sepihak" Amerika untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran. Namun, sebagian besar analis seperti Christian Koch dari Pusat Penelitian Teluk Persia mengatakan, jika Tiongkok nantinya mau bekerja sama dengan Amerika, Tiongkok akan tergantung dari jaminan negara-negara Teluk bahwa mereka akan memenuhi permintaan tambahan minyak.

Tiongkok memiliki sejarah menentang campur tangan luar terhadap negara-negara asing, tapi pada akhirnya mendukung gerakan oposisi tahun lalu di Libya. Menurut Shaun Breslin, guru besar politik dan kajian internasional di Universitas Warwick, dukungan seperti itu bisa berarti pihak berwenang Tiongkok akan bersikap sama terhadap masalah-masalah kebijakan luar negeri di masa depan.

"Mereka ingin dilihat sebagai negara yang bertanggungjawab dan menyadari, jika mereka dinilai tidak bertanggung jawab, hal itu bisa berdampak negatif pada masalah-masalah ekonomi lain," ujar Breslin.

Selain tekanan dari Amerika, lawatan Wen ke Teluk juga menyusul ancaman baru-baru ini oleh Iran untuk menutup Selat Hormuz sebagai tanggapan atas tambahan sanksi-sanksi.

Hampir seperlima minyak yang diperdagangkan di dunia melewati perairan strategis tersebut, termasuk sekitar sepertiga impor minyak Tiongkok.

Tiongkok diperkirakan akan menandatangani kesepakatan usaha patungan dalam beberapa hari ke depan untuk mengembangkan kilang minyak di Pantai Laut Merah Arab Saudi, supaya tanker-tanker tidak perlu melewati Selat Hormuz.

Pejabat-pejabat Tiongkok mengatakan Wen tidak akan mengunjungi Iran dalam lawatannya ke Timur Tengah kali ini.