Perempuan Afghanistan Rasakan Perubahan Sikap Taliban pasca Pembicaraan Doha

Puluhan warga Afghanistan, termasuk para aktivis perempuan, menghadiri pembicaraan damai dengan Taliban, 7 Juli 2019.

Seorang juru kampanye Afghanistan yang mengambil bagian dalam pembicaraan terobosan dengan Taliban mengatakan, Kamis (11/7), ia melihat peningkatan samar-samar terkait sikap pemberontak Taliban terhadap perempuan, yang sebelumnya sangat membatasi hak-hak kaum perempuan ketika mereka berkuasa.

Dalam pertemuan awal pekan ini di Qatar, juru runding militan Taliban dan perwakilan Afghanistan mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan untuk menjamin hak-hak perempuan "dalam nilai-nilai Islam."

Konferensi yang diorganisasikan bersama oleh Jerman itu diselenggarakan ketika Amerika sedang berunding dengan Taliban untuk menarik pasukan dari Afghanistan, namun hak-hak perempuan tidak secara eksplisit terdapat dalam agenda perundingan.

Asila Wardak, seorang juru kampanye hak-hak perempuan yang bekerja untuk Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan, ia terkejut dengan suasana positif di Doha, ketika para wanita berbaur langsung dengan Taliban sewaktu makan malam dan istirahat minum teh.

"Sangat menarik bagi saya sebagai seorang wanita Afghanistan, karena mereka tidak berjabat tangan dengan perempuan, tetapi menyambut kami dengan hangat," katanya di sebuah simposium di Universitas Georgetown, tentang proses perdamaian itu. Ia berbicara melalui tele video dari Kabul.

Dua delegasi Taliban itu bahkan sekilas mengeluarkan humor dengan mengatakan bahwa mereka telah mendengar para wanita Afghanistan datang kepada Taliban dan berkata, "'Tolong jangan menyulitkan kami,'" kata Asila Wardak. [ps/pp]