Demonstrasi-demonstrasi itu diumumkan oleh kelompok Facebook yang disebut "Perempuan Bersatu Melawan Bolsonaro" dan menghimbau pengunjuk rasa untuk berkumpul di 26 kota di Brasil, termasuk Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Gerakan-gerakan lain juga mengorganisir demonstrasi terhadap Bolsonaro.
Maria Des Neves adalah pemimpin Serikat Perempuan Brazil
"Bukan hanya "tidak memilih dia (Bolsonaro-red)", tapi Haddad dan Manuela (pasangan Haddad dan Manuela). Kami mengajak para perempuan dan orang-orang Brasil untuk memilih harapan dan mengakhiri kebencian serta kekerasan, memberikan kepercayaan mereka pada Manuela dan Haddad."
Seminggu sebelum pemilihan putaran kedua 28 Oktober, jajak pendapat menunjukkan Bolsonaro kemungkinan besar akan menang.
Bolsonaro telah membuat marah banyak warga Brasil dengan memuji kediktatoran militer negara itu selama 1964-1985 dan membuat komentar ofensif bagi kaum gay, perempuan dan kulit hitam.
Ia memenangkan pemungutan suara putaran pertama tanggal 7 Oktober, memperoleh suara 46 % melawan 29 % untuk Fernando Haddad dari Partai Buruh.
Haddad, pengganti yang dipilih oleh mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, berjanji akan membawa kembali masa-masa kejayaan Brasil di bawah da Silva, memerangi ketidaksetaraan, berinvestasi lebih banyak dalam pendidikan dan meningkatkan layanan negara. [my]