Perempuan Lajang di AS Lebih Banyak Miliki Rumah Dibanding Pria Lajang

Ingrid Auyon, pemilik rumah dan pengacara, di luar rumahnya di daerah Los Angeles. (Foto: dok). Rata-rata, wanita lajang memiliki lebih banyak rumah daripada pria yang tidak menikah di 50 wilayah metropolitan terbesar negara ini, menurut analisis data Biro Sensus AS.

Perempuan lajang mematahkan anggapan dalam masyarakat tentang kesenjangan gender, yaitu dengan membeli lebih banyak rumah dibandingkan dengan laki-laki lajang, meskipun pendapatan mereka lebih rendah, yakni hanya sekitar 80 persen dari gaji rekan-rekan laki-laki mereka.

Sekitar 22 persen perempuan Amerika yang tidak menikah, memiliki rumah, sedangkan prosentasi laki-laki yang tidak menikah dan memiliki rumah, jauh lebih sedikit, sekitar 13 persen di 50 kawasan metropolitan terbesar di AS, menurut broker pinjaman online LendingTree, yang menggunakan data dari biro sensus dari tahun 2017 untuk memperoleh kesimpulan tersebut.

Analisis mendapati perempuan lajang memiliki 70.000 lebih banyak rumah di kawasan metropolitan, dibandingkan dengan pria lajang.

Perbedaan ini semakin tinggi di wilayah metropolitan New York dan Los Angeles, di mana kebanyakan perempuan lajang memiliki rumah dua kali lebih banyak dibandingkan pria lajang.

Courtesy graphic

Kesenjangan kepemilikan rumah ini juga didapati di wilayah Washington DC, bukan hal yang mengejutkan bagi realtor lokal Megann Yaqub. Dia bekerja sama dengan perusahaan real estate "Long & Foster", yang mengklaim sebagai perusahaan No.1 berdasarkan volume penjualan.

"Pada tahun 2018, hampir setengah klien saya merupakan perempuan lajang, yang baik menjual atau membeli rumah," kata Yaqub. "Kebanyakan dari mereka terbagi antara profesional muda dan janda cerai."

New Orleans, kota metropolitan yang kawasannya sebagian besar dimiliki oleh perempuan lajang. Lebih dari 1/4 rumah tangga, 27 persen dimiliki dan dihuni oleh perempuan yang tidak menikah. Sementara itu, para bujangan memiliki hanya 14 persen rumah di Big Easy.

Courtesy graphic

Kota Miami, Florida berada di posisi kedua dengan 2,.8 persen rumah dimiliki oleh para perempuan lajang, sementara 14 persen lainnya dimiliki oleh pria yang tidak menikah. Kota Birmingham di negara bagian Alabama, menempati peringkat ketiga, di mana para lajang perempuan sekitar 25 persen, dan 13 persen lainnya dimiliki oleh pria yang tidak menikah.

"Banyak sekali profesional muda perempuan dalam pasar (penjualan rumah)," kata Yaqub.

"Mereka membangun karier mereka dan memadukan keuangan mereka, dan sebagian di antaranya termasuk membeli rumah, yang juga merupakan bagian dari portofolio keuangan mereka," pungkasnya. [es]