Seorang perempuan Texas didakwa mencoba untuk menenggelamkan seorang anak perempuan Muslim berusia 3 tahun berdarah Palestina-Amerika. Polisi mengungkapkan bahwa insiden tersebut didasari oleh prasangka dan tersangka membuat pernyataan yang bersifat rasial.
Kejadian itu terjadi pada Mei. Namun, baru menjadi perhatian media pada Senin (24/6) setelah Dewan Hubungan Islam Amerika memberikan dukungan moril kepada korban dan merilis pernyataan pers yang mengidentifikasi mereka berdasarkan agama dan keturunan.
“Departemen Kepolisian Euless meyakini bahwa kejahatan tersebut terjadi karena adanya bias atau prasangka, dan kasus ini telah diserahkan kepada Kantor Kejaksaan Wilayah Tarrant,” demikian pernyataan polisi pada Senin. Kantor kejaksaan menyatakan bahwa mereka sedang mengevaluasi kasus tersebut.
Menurut laporan polisi, kejadian terjadi di sebuah kolam renang di kompleks apartemen di Euless, pinggiran kota Dallas-Fort Worth. Tersangka, Elizabeth Wolf yang berusia 42 tahun, terlibat dalam sebuah pertengkaran dengan ibu dari seorang gadis berusia 3 tahun dan seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang berada di kolam renang bersama mereka.
BACA JUGA: CAIR: Insiden Anti-Muslim di AS Mencapai Rekor Tertinggi Tahun 2023Wolf bertanya kepada ibu tersebut dari mana mereka berasal. Selanjutnya, dia mencoba untuk menenggelamkan anak perempuan berusia 3 tahun tersebut dan juga berusaha menangkap anak laki-laki berusia enam tahun, sesuai dengan laporan polisi.
Sang ibu berhasil menarik putrinya keluar dari air, kata polisi, dan petugas medis setempat segera datang ke lokasi kejadian dan anak-anak tersebut dinyatakan sehat secara medis.
Tersangka ditangkap dan didakwa dengan percobaan pembunuhan besar-besaran.
Para aktivis hak asasi manusia telah melaporkan adanya peningkatan kasus Islamofobia, bias anti-Palestina, dan antisemitisme di AS sejak konflik terbaru di Timur Tengah.
BACA JUGA: Tiga Mahasiswa Palestina di AS Ditembak di VermontPresiden Joe Biden mengatakan pada Senin bahwa dia “sangat terganggu” dengan laporan insiden tersebut.
Di Amerika Serikat, selama konflik di Gaza, terdapat sejumlah kejadian bermotif rasial, seperti penikaman fatal seorang anak laki-laki berusia 6 tahun di Illinois pada Oktober. Polisi mengatakan sang bocah dijadikan sasaran karena dia adalah warga Amerika keturunan Palestina.
Sementara pada Februari, seorang pria keturunan Palestina-Amerika di Texas juga menjadi korban penikaman yang oleh polisi dianggap sebagai kejahatan rasial yang jelas. Penembakan terhadap tiga pelajar keturunan Palestina di Vermont pada November juga diduga dilatarbelakangi oleh masalah kebencian. [ah/rs]