Organisasi Energi Atom Iran, Minggu (23/10) mengatakan sebuah kelompok peretas memasuki jaringan anak perusahaannya dan mengakses sistem email mereka. Sebuah pernyataan yang dirilis hari Minggu menggambarkan isi email itu sebagai “pesan teknis dan pertukaran harian yang rutin dan berkelanjutan.” Hal ini terjadi setelah kelompok peretas anonim yang menamakan dirinya “Black Reward” mengaku bertanggung jawab atas pelanggaran itu, dan mengatakan telah merilis gambar fasilitas nuklir Iran dan informasi dari organisasi energi atom negara itu sedikitnya 50 gigabytes.
“Black Reward” juga menerbitkan apa yang dikatakan sebagai rincian identitas dan potongan gaji pada insinyur dan karyawan Perusahaan Pengembangan dan Produksi Energi Atom Iran, disamping paspor dan visa warga Iran dan Rusia yang bekerja di PLTN Bushehr.
Kelompok itu menuntut Teheran untuk membebaskan para tahanan politik yang ditangkap dalam demonstrasi besar-besaran di seluruh Iran baru-baru ini.
Demonstrasi itu dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun yang tewas dalam tahanan polisi setelah ditangkap polisi moral pada 13 September lalu karena tidak mengenakan jilbab secara benar. Pemerintah Iran mengklaim Amini mengalami serangan jantung dan tidak dianiaya. Namun pihak keluarga membantah hal itu dengan mengatakan Amini tidak memiliki riwayat masalah jantung, dan bahwa tubuhnya memar serta memiliki banyak tanda pemukulan dan penganiayaan lainnya. [em/jm]