Peringatan 20 Tahun Pemboman di Oklahoma

Pemboman di Oklahoma 19 April 1995 (foto:dokumentasi).

Tanggal 19 April 2015 ini tepat 20 tahun terjadinya pemboman di kota Oklahoma. Jaksa Agung Eric Holder menilai setelah 20 tahun, Amerika tetap jadi "panutan" penanganan teror.

Sekitar 1.000 orang berkumpul di bekas lokasi gedung federal Oklahoma City untuk memperingati 20 tahun pemboman teroris di sana. Sedikitnya 168 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka ketika sebuah bom mobil meledak di depan gedung federal Alfred P. Murrah di Oklahoma City pada 19 April 1995. Hingga kini insiden itu masih menjadi aksi teroris dalam negeri yang paling buruk dalam sejarah Amerika.

Mantan Presiden Bill Clinton dan Gubernur Oklahoma Mary Fallin tampil dalam upacara hari Minggu di Oklahoma City National Memorial, di mana gedung federal Alfred P. Murrah pernah berdiri.

Upacara dimulai dengan mengheningkan cipta 168 detik dan diakhiri dengan pembacaan nama-nama mereka yang tewas dalam serangan 19 April 1995 itu, oleh korban yang selamat dan kerabat yang berlinang air mata. Serangan itu masih merupakan aksi teror terburuk di dalam negeri Amerika.

Jaksa Agung Eric Holder mengatakan “20 tahun lalu teroris domestik menghantam inti nilai-nilai yang selama ini diperjuangkan Amerika, kebebasan, demokrasi dan penegakan hukum.” Tetapi ditambahkannya “berkat ketahanan yang dimiliki rakyat,” Amerika menjalankan kembali nilai-nilai fundamental “yang tetap menjadikan negara ini sebagai panutan”.

Militan anti-pemerintah Timothy McVeigh meledakkan sebuah truk sewaan yang penuh bahan peledak dan diparkir di depan gedung federal Alfred P. Murrah. Ledakan itu sedemikian dahsyatnya sehingga meluluhlantakkan seluruh bagian depan gedung federal itu dan merusakkan beberapa gedung lain dalam radius 16 blok.

McVeigh yang menggagas dan melaksanakan pemboman itu, telah dieksekusi pada tahun 2001. Sementara kaki tangannya, Terry Lynn Nichols, masih menjalani hukuman penjara seumur hidup.