Hari Minggu kedua dalam bulan Mei adalah Hari Ibu di Amerika. Wartawan VOA Adam Phillips menanyai sejumlah orang di kota New York mengenai pesan ibu mereka yang mereka ingat.
NEW YORK —
Setiap hari, pengguna kereta bawah tanah di kota New York menikmati musik organ bertenaga batere dan nyanyian Christopher Campbell yang mengamen demi uang receh dan senyum. Campbell mengaku, ia orang yang bahagia, berkat ibunya.
"Ibu saya sudah lama pergi. Satu hal yang ibu tanamkan betul-betul kepada saya adalah spiritualitas dengan mengajak saya ke gereja dan memahami tentang cinta dan ketegaran serta memiliki keyakinan, apa pun yang terjadi,” papar Campbell.
Keyakinan dan kepercayaan yang ditanamkan ibu terasa sangat berarti bagi Dulinda Munasinghe, warga Amerika asal Sri Lanka yang bekerja di toko fotokopi. "Ibu memberi semua kebebasan yang saya butuhkan, dan ia bilang ‘jangan salah gunakan!' Menurut saya, itu bantuan terbesar dalam hidup saya, karena jika dikekang dan dibatasi, saya akan memberontak. Karena kebebasan yang ibu berikan, saya tumbuh menjadi anak baik. Itulah yang sangat saya hargai dari ibu dan saya mencintainya,” demikian kata Munasinghe.
Di ujung jalan, Ian Joscowitz bekerja keras menjaga pasar swalayannya bersih supaya pelanggan dan karyawannya senang. Menurutnya, ibu menjadi alasannya.
"Ibu bilang kepada saya beberapa tahun lalu, yang intinya kira-kira adalah ‘bekerja membuat hidup menjadi manis'. Kata-kata itu selalu melekat, dan sejak itu selalu menjadi kekuatan pendorong dalam hidup. Kita harus menghidupi keluarga. Kita harus punya rumah untuk mereka. Keamanan. Keluarga kita. Kesenangan. Itulah hal-hal manis dalam hidup,” ungkap Joscowitz.
Gene memuji ibunya karena kesehatan dan kesenangannya pada pengetahuan. Ia mengatakan, "Ibu selalu bilang nikmati hidup, belajar, pergi sekolah dan terus menuntut ilmu. Pendidikan akan bermanfaat dalam hidup. Saya sekarang berusia 40 tahun, ulang tahun saya baru saja lewat, dan saya bersyukur bisa hidup. Sehat. Semuanya berkat ibu."
Ibu dari Mustafa Khan menawarkan saran praktis yang diperoleh dari Ibunya. "Ibu berpesan agar saya tidak menggunjing orang karena kalau kita lakukan itu, kita akan diperlakukan begitu. Kini, saya tidak membicarakan keburukan orang kalau orang itu tidak ada karena jika saya lakukan itu, orang juga akan membicarakan keburukan saya kalau saya tidak ada,” kata Mustafa Khan.
Itulah beberapa pesan bijak ibu yang dikenang penduduk kota New York. Mereka kembali merenungkan semua itu di antara bunga, cokelat, pelukan dan santap makan bersama pada Hari Ibu kali ini.
"Ibu saya sudah lama pergi. Satu hal yang ibu tanamkan betul-betul kepada saya adalah spiritualitas dengan mengajak saya ke gereja dan memahami tentang cinta dan ketegaran serta memiliki keyakinan, apa pun yang terjadi,” papar Campbell.
Keyakinan dan kepercayaan yang ditanamkan ibu terasa sangat berarti bagi Dulinda Munasinghe, warga Amerika asal Sri Lanka yang bekerja di toko fotokopi. "Ibu memberi semua kebebasan yang saya butuhkan, dan ia bilang ‘jangan salah gunakan!' Menurut saya, itu bantuan terbesar dalam hidup saya, karena jika dikekang dan dibatasi, saya akan memberontak. Karena kebebasan yang ibu berikan, saya tumbuh menjadi anak baik. Itulah yang sangat saya hargai dari ibu dan saya mencintainya,” demikian kata Munasinghe.
Di ujung jalan, Ian Joscowitz bekerja keras menjaga pasar swalayannya bersih supaya pelanggan dan karyawannya senang. Menurutnya, ibu menjadi alasannya.
"Ibu bilang kepada saya beberapa tahun lalu, yang intinya kira-kira adalah ‘bekerja membuat hidup menjadi manis'. Kata-kata itu selalu melekat, dan sejak itu selalu menjadi kekuatan pendorong dalam hidup. Kita harus menghidupi keluarga. Kita harus punya rumah untuk mereka. Keamanan. Keluarga kita. Kesenangan. Itulah hal-hal manis dalam hidup,” ungkap Joscowitz.
Gene memuji ibunya karena kesehatan dan kesenangannya pada pengetahuan. Ia mengatakan, "Ibu selalu bilang nikmati hidup, belajar, pergi sekolah dan terus menuntut ilmu. Pendidikan akan bermanfaat dalam hidup. Saya sekarang berusia 40 tahun, ulang tahun saya baru saja lewat, dan saya bersyukur bisa hidup. Sehat. Semuanya berkat ibu."
Ibu dari Mustafa Khan menawarkan saran praktis yang diperoleh dari Ibunya. "Ibu berpesan agar saya tidak menggunjing orang karena kalau kita lakukan itu, kita akan diperlakukan begitu. Kini, saya tidak membicarakan keburukan orang kalau orang itu tidak ada karena jika saya lakukan itu, orang juga akan membicarakan keburukan saya kalau saya tidak ada,” kata Mustafa Khan.
Itulah beberapa pesan bijak ibu yang dikenang penduduk kota New York. Mereka kembali merenungkan semua itu di antara bunga, cokelat, pelukan dan santap makan bersama pada Hari Ibu kali ini.