Meningkatnya berita palsu dan informasi keliru mendominasi berbagai seminar terkait peringatan "Hari Kebebasan Pers" pekan ini di Ethiopia, yang menjadi tuan rumah perayaan akbarnya.
Ethiopia sendiri terpilih sebagai lokasi utama setelah sebelumnya membebaskan jurnalis-jurnalis yang dipenjarakan sebagai bagian dari proses reformasi pemerintah yang bersifat menyeluruh.
Sementara dunia bersiap memperingati "Hari Kebebasan Pers", yang jatuh pada hari Jumat, sejumlah praktisi media dan pakar memperingatkan ancaman yang diakibatkan berita palsu dan informasi keliru terhadap demokrasi. Mereka juga membahas berbagai cara untuk menangkal beredarnya berita palsu.
Hubungan antara pers dan demokrasi adalah tema utama tahun ini, dengan lebih dari 100 kegiatan internasional berlangsung di berbagai penjuru dunia.
Menurut organisasi Komisi Perlindungan Jurnalis (CPJ), Ethiopia tidak lagi memenjarakan jurnalis, dan bisnis media berkembang di berbagai platform sejak perdana menteri yang baru menjabat setahun lalu. [ab]