Perupa Yogyakarta Peringati Semangat Para Pejuang '45 dengan Lukisan

  • Munarsih Sahana

Para perupa melukis bersama pada pembukaan pameran di Taman Makam Pejuang 1945, Yogyakarta.

Sedikitnya 100 seniman Indonesia menyelenggarakan pameran dan bursa lukisan di area Taman Makam Pahlawan Yogyakarta untuk memperingati hari Pahlawan 10 November 2011.

Pameran Lukisan bersemangat kejuangan bertajuk "Detak Decak Ziarah Perupa" berlangsung di area Taman Makam Pejuang 1945 Yogyakarta. Taman Makam Pejuang (TMP) ini terletak di desa Balecatur Gamping, Sleman, tanggal 1 hingga 6 November 2011. Tema kepahlawanan, kejuangan dan perjuangan hidup masyarakat sehari-hari mendominasi seratus lukisan yang dipajang.

Pameran yang diresmikan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, Selasa (1/11), merupakan bagian dari kegiatan tahunan Beber Seni yang biasa diselenggarakan di kompleks Beteng Vredeburg.

Panitia penyelenggara, Godod Sutejo, mengatakan kegiatan kali ini diselenggarakan di area makam pejuang 1945 untuk memperingati hari Pahlawan dan sebagai bentuk kepedulian para perupa terhadap keluarga para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Sebagian dari hasil penjualan lukisan, berupa 20 persen, akan disumbangkan kepada keluarga pejuang. “Acara yang kita selenggarakan di TMP (Taman Makam Pahlawan) ini sebetulnya merupakan kepedulian kita para perupa, sekaligus memperingati 10 November Hari Pahlawan," ujar Godod Sutejo.

Makam diperuntukkan bagi para veteran angkatan ’45 beserta istri sekaligus anggota yayasan. Menurut Dytee Triwaloejo, Ketua Yayasan Taman Wiratama Pejuang '45 Yogyakarta, dana untuk mengelola makam berasal dari iuran wajib 600 anggota masing-masing 7.500 rupiah per bulan. Ini jauh dari mencukupi. Oleh karena itu, yayasan membutuhkan bantuan ini untuk menopang dana pengelolaan makam.

Salah satu SMA di Yogyakarta, SMA Negeri 6, sudah sering mengikuti kegiatan tahunan Beber Seni. Kali ini, Endang Sri Hastuti mengatakan lebih bersemangat mengikuti kegiatan ini karena ada unsur sosial yaitu menyumbangkan untuk keluarga pahlawan. “Penjualan lukisan ini tidak semata-mata untuk pribadi. Kita juga bisa menyumbangkan kepada keluarga pahlawan tidak mampu. Inilah yang sangat menarik, karena belum pernah ada,” ujar guru seni rupa SMA 6 itu.

Bupati Sleman Sri Purnomo menyambut gembira berlangsungnya pameran dan bursa lukisan di area Makam Pahlawan. Ia berharap masyarakat tertarik untuk mengapresiasi karya-karya yang dipamerkan sekaligus meneruskan semangat perjuangan para pahlawan. “Ini mengingatkan kembali semangat para pejuang '45, yang nantinya harus diteruskan kepada generasi yang akan datang. Mudah-mudahan masyarakat bisa menyempatkan diri untuk datang dan menikmati pameran seni ini," ujar bupati Sleman, Sri Purnomo.