Peringati Hari Pahlawan, 2.000 Warga Usung Merah Putih ke Ibukota Poso

  • Yoanes Litha

Bendera merah putih sepanjang 100 meter diarak melintasi 27 desa menuju ibukota Poso dalam peringatan Hari Pahlawan (10/11).

Memperingati hari Pahlawan, warga dari 27 desa di enam wilayah kecamatan, mengusung dua bendera Merah Putih sepanjang 100 meter menuju ibu Kota Kabupaten Poso.

Peringatan Hari Pahlawan di Poso Provinsi Sulawesi Tengah disambut dengan rasa antusias yang tinggi oleh warga. Hal itu setidaknya dapat dilihat keikutsertaan masyarakat untuk mengusung dua Bendera Merah Putih masing masing sepanjang 100 meter yang dibentangkan diatas pundak mereka.

Dalam kegiatan yang digelar pada Rabu 9 November 2011 itu, dua Bendera Merah Putih dibawa secara estafet oleh 60 warga dari setiap desa atau kelurahan yang dilalui, menuju ibu Kota Kabupaten Poso dari dua arah berlawanan, yaitu dari Tentena, Kecamatan Pamona Pusalembah dan Tokorondo di Kecamatan Poso Pesisir.

Komisi Bela Negara Sulawesi Tengah, organisasi yang memprekarsai kegiatan tersebut melalui ketuanya DB Lubis, menjelaskan setidaknya 2000 orang warga dari 27 Desa di 6 Kecamatan terlibat dalam kegiatan ini. “Bendera itu dibawa oleh sekurangnya dua ribu orang secara estafet dari desa satu ke desa yang lain”, kata Lubis.

Peringatan Hari Pahlawan ini bertema Bentang Merah Putih Damai Untuk Poso 2011, dengan tujuan untuk meningkatkan semangat nasionalisme masyarakat di daerah bekas konflik Poso, dan menjaga persatuan dan kesatuan agar Poso tetap aman dan damai. “Beberapa daerah di Indonesia seperti Poso terlibat konflik Horizontal. Demikian juga Ambon dan kini Papua sedang bergejolak menginginkan menjadi negara sendiri. Itu tidak bisa dibiarkan", ungkap Lubis. "Alhamdulillah keadaan di Poso ini sudah kondusif, namun demikian tentu ada bibit bibit di dalam yang perlu kita antisipasi. Sehingga suasana kebatinan, perasaaan Forgeis, perasaan bangsa itu harus tetap ditumbuh kembangkan, dipupuk dan tidak bisa dibiarkan begitu saja", tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Poso Toko Syamsuri menyebut kegiatan Long March Bendera Merah Putih di Poso sebagai upaya untuk menyirami rasa nasionalisme sebagai modal besar untuk tetap menjaga dan memelihara situasi aman dan Damai di Poso. “Rasa persatuan dan kesatuan masyarakat memang harus kita tingkatkan terus, kita berupaya terus agar Poso ini aman," kata Toko Syamsuri."Kuncinya aman, kalau ada rasa kebersamaan, memandang masalah itu satu, sama-sama mencintai daerah, mencintai bangsa, saya rasa itu kunci utamanya. ", ujarnya.

Perjalanan arakan panjang dua bendera Merah Putih dari dua lokasi yang masing masing berjarak lebih dari 50 Kilometer tersebut membutuhkan waktu sekitar 7 jam sebelum akhirnya tiba di lapangan Sintuwu Marosso Poso.

Kedua Bendera Merah Putih tersebut kemudian dilipat dan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Poso, yang selanjutnya meneruskannya kepada Petugas Paskibraka yang akan mengawal perjalanan kedua Bendera Merah Putih tersebut menuju Ambon dan Papua, sebelum akhirnya kembali di bawa ke Jakarta.