Ratusan bekas tahanan akan kembali ke kamp konsentrasi dan pembantaian di Auschwitz, Polandia, Senin (27/1) bersama beberapa pemimpin dunia, untuk memperingati 75 tahun pembebasan mereka oleh pasukan Soviet.
Sedikitnya 1,1 juta orang, kebanyakan Yahudi, dibunuh di Auschwitz-Birkenau, kamp kematian Nazi, antara 1940 dan 1945.
Stanislaw Zalewski adalah salah seorang bekas tahanan yang akan hadir. Pria berusia 94 tahun itu mengatakan kepada VOA kenangan buruknya lebih banyak disimpan, namun sesekali disampaikan untuk berbagi cerita tentang kisah horor di masa lalu.
Zalewski berusia 18 tahun ketika ditangkap karena melukis simbol perlawanan Polandia di tembok-tembok yang diduduki Nazi di Warsawa. Setelah interogasi yang brutal, dia dipenjara di penjara Pawiak, Warsawa.
Zalewski ditato dengan angka 156569. Para sipir mengidentifikasi tahanan dengan nomornya. Banyak tahanan yang baru tiba langsung dibawa ke ruang gas. Laki-laki dan perempuan yang fisiknya kuat, seperti Zalewski, dipaksa melakukan kerja rodi.
Zalewski sempat dipindah ke kamp Mauthausen-Guzen di Austria sebelum akhirnya bebas pada 5 Mei 1945. "Pada 5 Mei, kendaraan militer Amerika tiba," katanya sambil berurai air mata. "Dua tentara Amerika turun. Salah seorang diantaranya berteriak dalam bahasa Polandia, 'Kalian bebas!'"
Zalewski tiba di Warsawa pada 22 Juli 1945. Dia kini menjabat sebagai presiden Persatuan Polandia bagi Bekas Tahanan Politik Penjara dan Kamp Konsentrasi Nazi. [vm/ft]