Presiden Amerika Joe Biden pada Minggu (27/10) memperingati enam tahun serangan di sinagoga Pittsburgh dan menyerukan apa yang disebutnya sebagai “gelombang antisemitisme yang mengerikan” di tengah perang di Gaza.
Serangan pada 2018 merenggut nyawa 11 jemaat Dor Hadash, New Light dan Tree of Life, yang berbagi ruang di sinagog Squirrel Hill, yang terletak di jantung komunitas Yahudi di Pittsburgh. Dua jemaat dan lima petugas polisi yang merespons insiden itu juga menderita luka-luka dalam serangan yang merupakan tindakan antisemitisme paling banyak menelam korban jiwa dalam sejarah AS.
Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu “menghancurkan keluarga, menusuk hati komunitas Yahudi, dan memukul jiwa bangsa kita.”
Namun dia mengatakan pada tahun-tahun berikutnya, komunitas Yahudi “juga telah menunjukkan bagaimana mengubah penderitaan menjadi tujuan” dengan meluncurkan “inisiatif global untuk melawan kebencian dan kekerasan yang dipicu oleh kebencian.”
BACA JUGA: Trump Tuduh Kamala Harris Terlibat Anti-SemitismeBiden mencatat bahwa kenangan akan serangan di sinagog di Pittsburgh itu terjadi beberapa minggu setelah peringatan serangan 7 Oktober di Israel “di mana Hamas membunuh lebih dari 1.200 orang, menyandera 250 orang lainnya dan melakukan tindakan kekerasan seksual yang mengerikan.”
Dia mengatakan trauma dan kehilangan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober diperburuk oleh “gelombang antisemitisme yang mengerikan terhadap orang-orang Yahudi di Amerika dan di seluruh dunia.”
Serangan tersebut memicu perang antara Israel dan kelompok militan Hamas, yang sejauh ini telah menewaskan hampir 43.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 100.000 lainnya.
Biden menegaskan bahwa pemerintahannya menerapkan strategi nasional untuk melawan antisemitisme, termasuk menyediakan dana sebesar US$1,2 miliar untuk keamanan organisasi nirlaba seperti sinagog, pusat komunitas Yahudi, dan sekolah harian.
Dia juga merujuk pada penyelidikan dan penuntutan yang dilakukan Departemen Kehakiman terhadap kejahatan rasial antiYahudi, dan mengatakan pemerintahannya telah “memberi peringatan kepada seluruh perguruan tinggi bahwa berdasarkan undang-undang yang melindungi hak-hak sipil, antisemitisme adalah tindakan diskriminasi” dan dilarang.
Wakil Presiden Kamala Harris juga menyampaikan soal peningkatan antiYahudi dalam pernyataan yang menandai peringatan serangan di Pittsburgh.
“Saya akan selalu berupaya memastikan keselamatan dan keamanan orang-orang Yahudi di Amerika dan di seluruh dunia, dan akan selalu menyerukan antisemitisme kapan pun dan di mana pun kita melihatnya,” katanya.
Seorang penyerang asal Pittsburgh dijatuhi hukuman mati tahun lalu setelah dinyatakan bersalah atas 63 dakwaan, termasuk kejahatan rasial yang mengakibatkan kematian.
Peletakan batu pertama dilakukan bulan Juni lalu untuk membangun kompleks baru di lokasi kejadian di Pittsburgh yang mencakup pusat kebudayaan, tempat suci, pusat pendidikan dan museum serta peringatan bagi para jemaat yang tewas dari tiga perkumpulan. [em/ns]