Pemerintah Amerika Serikat telah memilih peneliti terkemuka AIDS untuk memimpin Pusat Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (CDC), lembaga tertinggi kesehatan masyarakat di Amerika.
Dr. Robert Redfield Jr., mantan dokter Angkatan Darat, yang ikut mendirikan Institut Virologi Manusia di Fakultas Kedokteran, Universitas Maryland di Baltimore, akan menggantikan Dr. Brenda Fitzgerald yang mengundurkan diri pada pada Januari. Fitzgerald mengundurkan diri setelah terungkap ia memperdagangkan saham tembakau dan memiliki konflik kepentingan finansial lainnya.
"Dr. Redfield telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk memajukan kesehatan masyarakat dan memberikan perawatan penuh kasih kepada pasiennya," kata Menteri Kesehatan dan Layanan Manusia Alex Azar dalam sebuah pernyataan.
Penunjukan Redfield tidak membutuhkan persetujuan Senat, dan ia akan mulai bekerja di CDC pada Senin (26/3)mendatang.
Karya Redfield terkait penyakit AIDS/HIV serta kecanduan heroin mendapat banyak pujian. Tetapi pada 1990-an, dia juga dikecam karena pendiriannya mengenai tes HIV wajib bagi pasien, yang oleh sebagian pihak dipandang menambah stigma seputar penyakit itu.
Ia juga disorot karena membesar-besarkan efektivitas vaksin AIDS yang masih dalam tahap eksperimen.
Posisi direktur CDC penting bagi pemerintahan Trump karena lembaga ini berada pada ujung tombak upaya mengatasi krisis opioid di Amerika.
Dr. Carlos del Rio, profesor kesehatan global dan peneliti senior HIV pada Universitas Emory, mengatakan Redfield punya catatan pencapaian ilmiah yang kuat. Minat dan keahlian Redfield dalam epidemi opioid akan menjadi aset dalam upaya CDC mengatasi krisis tersebut, kata del Rio menambahkan. [my/ds]