Setelah berita lelayu Senator John McCain pada Sabtu (25/8), Gedung Putih mengibarkan bendera setengah tiang. Namun Gedung Putih mengerek bendera satu tiang penuh pada Senin (27/8), hingga memicu kemarahan dan kebingungan. Kemudian pada Senin tengah hari, bendera itu dikibarkan setengah tiang lagi.
Selama drama pengibaran bendera ini berlangsung, pejabat Gedung Putih mengatakan, mereka mematuhi protokol, meskipun badan-badan pemerintah Amerika lainnya terus mengibarkan bendera setengah tiang sepanjang Senin.
Tanpa dekrit dari presiden, menurut peraturan bendera Amerika, Stars and Stripes, sebutan untuk bendera Amerika, hanya dikibarkan setengah tiang pada hari kematian dan hari selanjutnya untuk anggota Kongres.
Namun, setelah protes dari anggota-anggota Kongres, kelompok veteran, komentator media, dan masyarakat, akhirnya Trump menerbitkan dekrit itu pada Senin siang.
Dalam pernyataan yang dirilis beberapa menit setelah bendera dikibarkan setengah tiang lagi, Trump mengatakan, “Meskipun kami berbeda pandangan kebijakan dan politik, saya menghormati bakti Senator John McCain kepada negara kita. Dan dalam rangka menghormatinya, telah menandatangani proklamasi untuk mengibarkan bendera Amerika Serikat setengah tiang sampai hari pemakamannya.”
Beberapa kali sebelumnya, ketika para wartawan Gedung Putih mendekati Trump, ketika dia bertemu dengan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, dia dibanjiri pertanyaan tentang McCain. Namun Trump tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan para wartawan.
Beberapa kelompok veteran terkemuka pada Senin menyerukan agar Trump menerbitkan proklamasi sebagai penghormatan kepada senator Republik itu. McCain pernah jadi tahanan perang selama lima tahun di Vietnam Utara dan mengalami penyiksaan, setelah pesawat tempurnya ditembak jatuh diatas Hanoi pada 1967.
Trump seharusnya mematuhi “protokol yang sudah berlaku lama” untuk pahlawan kapten Angkatan Laut yang berdinas di Kongres selama tiga dekade, demikian tulis pemimpin dari American Legion, Denise Rohan, kepada presiden.
American Veterans, atau AMVETS, menerbitkan sebuah pernyataan, katanya, “sangat kecewa dengan tidak adanya penghormatan dalam reaksi Gedung Putih itu atas meninggalnya Senator McCain.”
“Dengan menurunkan bendera hanya minimum seperti disyaratkan oleh hukum, meskipun ada tradisi yang sudah berlangsung lama untuk menurunkan bendera setengah tiang sampai pemakaman, Gedung Putih secara terbuka memperlihatkan sikap tidak hormat terhadap bakti dan pengorbanan Senator McCain selama banyak dekade, dan juga bakti dari para veteran lainnya,” kata direktur AMVETS, Joe Chenelly.
Setelah bendera di Gedung Putih dikibarkan pada ketinggian penuh, kemarahan menyebar di media sosial dan tagar #NoRespect mengirim cuitan-cuitan berisi kecaman pedas terhadap Trump. [jm]