Rusia Target Kyiv dengan Drone dan Rudal

Serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina, 29 Mei 2023. (REUTERS/Gleb Garanich)

Para pejabat Ukraina mengatakan, Senin (29/5), pertahanan udara negara itu menembak jatuh lebih dari 40 target ketika Rusia melakukan serangan malam kedua berturut-turut terhadap Kyiv.

“Malam yang sulit lagi untuk ibu kota,” kata Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko di Telegram. Dia mengatakan tidak ada korban luka yang dilaporkan dari serangan itu.

Serhiy Popko, kepala administrasi militer kota, mengatakan pasukan Rusia menggunakan kombinasi rudal jelajah dan drone Shahed untuk menarget Kyiv untuk ke-15 kalinya pada Mei.

BACA JUGA: Rusia Klaim Berhasil Gagalkan Serangan Drone di Kilang Minyak Krasnodar

Serangan udara secara konsisten terjadi menjelang serangan balasan Ukraina yang menurut para pemimpin Ukraina akan dilakukan untuk merebut kembali wilayah yang dicaplok Rusia sejak melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari tahun lalu.

Angkatan udara Ukraina mengatakan secara total, pertahanan udaranya menembak jatuh 29 dari 35 drone dan 37 dari 40 rudal yang diluncurkan oleh Rusia semalam.

Serangan itu terjadi sehari setelah apa yang oleh para pejabat disebut sebagai “serangan paling masif” Rusia terhadap Kyiv yang melibatkan 54 drone.

Sanksi terhadap Iran

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Minggu (28/5) mengajukan sebuah rancangan undang-undang yang mengusulkan sanksi tambahan terhadap Iran selama 50 tahun.

BACA JUGA: Ukraina Usulkan Sanksi Besar-besaran Terhadap Iran

Kepala staf Zelenskyy, Andriy Yermak, mengatakan pada hari Minggu bahwa RUU itu adalah sebuah tanggapan terhadap apa yang disebut Kyiv sebagai pasokan senjata Teheran ke Rusia. RUU itu mencakup larangan perdagangan dengan Iran secara menyeluruh, larangan berinvestasi dan transfer teknologi. Jika RUU itu disahkan menjadi undang-undang, Ukraina akan melarang Iran singgah di wilayah Ukraina, termasuk menggunakan wilayah udaranya, serta membekukan aset-aset Iran.

Kyiv dan sekutu-sekutunya mengatakan, Iran telah memasok Rusia dengan senjata, termasuk ratusan pesawat nirawak, alias drone, sejak Moskow menginvasi Ukraina tahun lalu. Teheran menyangkal tuduhan itu.

Awalnya, Iran menyangkal memasok drone Shahed ke Rusia, namun kemudian mengaku pihaknya mengirim alat tersebut sebelum konflik dimulai. [lt/ab]

Sebagian informasi untuk berita ini diberikan oleh The Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse