Kelompok nirlaba Games For Change mempromosikan permainan video sebagai alat untuk kepentingan sosial, pembelajaran dan perubahan perilaku.
Permainan video sering disebut sebagai sesuatu yang membuang-buang waktu, mengganggu kesehatan, mendorong kekerasan, dan lain-lain. Namun, permainan ini juga bisa menjadi katalis untuk perubahan yang positif. Dan hal itulah yang dilakukan oleh Games for Change.
Dibentuk pada 2004, Games For Change adalah kelompok nirlaba yang mempromosikan permainan video atau video games sebagai alat untuk kepentingan sosial, pembelajaran dan perubahan perilaku. Kelompok ini bekerja dengan para mitra dan donor untuk menghasilkan proyek-proyek seperti permainan di Facebook 'Half the Sky Movement: The Game', turunan dari gerakan bernama sama yang terinspirasi oleh buku laris Half the Sky karya Nicholas Kristof dan Sheryl WuDunn. Selain beberapa permainan video, juga telah dibuat serial televisi dari buku ini.
“Permainan ini mengisahkan seorang perempuan India bernama Radhika, dan ia bertengkar dengan suaminya mengenai hak merawat anak perempuan mereka yang sakit," ujar Presiden Games for Change, Asi Burak.
"Dan suaminya mengatakan 'kita tidak punya uang untuk itu.' Dan kemudian ia memulai bisnis sendiri dan mulai berjuang sendiri. Seiring waktu ia menjadi sangat berdaya sehingga bisa membantu orang lain."
Ini adalah kisah pemberdayaan, menurut Burak. Permainan ini meningkatkan kesadaran dan memotivasi orang untuk mengambil tindakan atau memberi donasi untuk menolong orang lain. Jadi ketika Radhika mengumpulkan buku untuk sekolah anak-anaknya, misalnya, pemain dapat memberikan buku di dunia nyata, atau ketika ia memiliki angka yang cukup, "kami akan memberitahu Anda bahwa berkat Anda, Johnson & Johnson akan membiayai operasi seorang perempuan yang membutuhkannya," ujar Burak.
Permainan ini awalnya ditargetkan untuk Amerika Serikat. Namun Games for Change kemudian mendapati "banyak pemain dari Mesir, dan salah satu kota terbesar kita Kairo dan juga Istanbul," ujar Burak. "Jadi permainan ini sesuai dengan orang-orang yang sangat aktif di jaringan-jaringan sosial."
Seperempat sampai sepertiga dari pemain adalah perempuan berusia 25 tahun.
Mengambil momentum tersebut, Games for Change berkelana ke India dan Asia Timur untuk melihat langsung masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dan kembali dengan ide-ide untuk tiga permainan di ponsel-ponsel murah. Ide-ide ini tidak hanya dikembangkan demi kebutuhan masyarakat, namun juga "diuji coba bersama mereka, dan mereka membantu kita menulis skripnya," ujar Burak.
"Ini merupakan kolaborasi yang kuat karena sebetulnya merekalah ahlinya."
Buah kerja keras bersama mereka yang pertama adalah Nine Minutes, sebuah permainan yang membuat perempuan hamil, atau perempuan yang ingin hamil, serta pasangan-pasangan mereka menjalani siklus sembilan bulan kehamilan dalam sembilan menit.
"Permainan ini berisi hal-hal yang harus diperhatikan selama kehamilan," ujarnya.
Untuk permainan kedua – Worm Attack, yang membantu anak-anak berusia 7-12 tahun memahami cacing-cacing di sistem pencernaan dan bagaimana menggunakan obat untuk mengatasi cacingan -- Games for Change bermitra dengan Deworm the World, sebuah organisasi yang "memberikan obat cacing bagi jutaan anak-anak di India dan Kenya," ujar Burak.
Permainan ketiga, Family Choices, adalah sebuah permainan mengenai pilihan-pilihan yang dihadapi anak perempuan ketika beranjak dewasa, mulai dari pernikahan dini sampai pendidikan.
"Permainan ini menunjukkan bahwa pilihan-pilihan itu tidak mudah dan tidak mudah dan jelas," ujar Burak.
Games for Change bermitra dengan produser-produser film Show of Force untuk memimpin fase baru proyek Half the Sky Facebook yang didanai oleh lembaga bantuan pembangunan AS, USAID.
Proyek ini akan menerjemahkan dan mengadaptasi permainan dan serial televisi ke bahasa Hindi dan Swahili. Kelompok ini juga akan bekerja dengan perusahaan-perusahaan pemasaran dan LSM-LSM lokal untuk mendistribusikan komponen-komponen lebih lama di India dan Kenya. Hal itu memberi Games for Change peluang untuk "mengevaluasi secara nyata dampak dan apa yang akan terjadi ketika suatu populasi yang besar melihat semua komponen ini secara bersamaan. Apakah akan membuat perubahan?" ujar Burak. (VOA/Aida Akl)
Dibentuk pada 2004, Games For Change adalah kelompok nirlaba yang mempromosikan permainan video atau video games sebagai alat untuk kepentingan sosial, pembelajaran dan perubahan perilaku. Kelompok ini bekerja dengan para mitra dan donor untuk menghasilkan proyek-proyek seperti permainan di Facebook 'Half the Sky Movement: The Game', turunan dari gerakan bernama sama yang terinspirasi oleh buku laris Half the Sky karya Nicholas Kristof dan Sheryl WuDunn. Selain beberapa permainan video, juga telah dibuat serial televisi dari buku ini.
“Permainan ini mengisahkan seorang perempuan India bernama Radhika, dan ia bertengkar dengan suaminya mengenai hak merawat anak perempuan mereka yang sakit," ujar Presiden Games for Change, Asi Burak.
"Dan suaminya mengatakan 'kita tidak punya uang untuk itu.' Dan kemudian ia memulai bisnis sendiri dan mulai berjuang sendiri. Seiring waktu ia menjadi sangat berdaya sehingga bisa membantu orang lain."
Ini adalah kisah pemberdayaan, menurut Burak. Permainan ini meningkatkan kesadaran dan memotivasi orang untuk mengambil tindakan atau memberi donasi untuk menolong orang lain. Jadi ketika Radhika mengumpulkan buku untuk sekolah anak-anaknya, misalnya, pemain dapat memberikan buku di dunia nyata, atau ketika ia memiliki angka yang cukup, "kami akan memberitahu Anda bahwa berkat Anda, Johnson & Johnson akan membiayai operasi seorang perempuan yang membutuhkannya," ujar Burak.
Permainan ini awalnya ditargetkan untuk Amerika Serikat. Namun Games for Change kemudian mendapati "banyak pemain dari Mesir, dan salah satu kota terbesar kita Kairo dan juga Istanbul," ujar Burak. "Jadi permainan ini sesuai dengan orang-orang yang sangat aktif di jaringan-jaringan sosial."
Seperempat sampai sepertiga dari pemain adalah perempuan berusia 25 tahun.
Mengambil momentum tersebut, Games for Change berkelana ke India dan Asia Timur untuk melihat langsung masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dan kembali dengan ide-ide untuk tiga permainan di ponsel-ponsel murah. Ide-ide ini tidak hanya dikembangkan demi kebutuhan masyarakat, namun juga "diuji coba bersama mereka, dan mereka membantu kita menulis skripnya," ujar Burak.
"Ini merupakan kolaborasi yang kuat karena sebetulnya merekalah ahlinya."
Buah kerja keras bersama mereka yang pertama adalah Nine Minutes, sebuah permainan yang membuat perempuan hamil, atau perempuan yang ingin hamil, serta pasangan-pasangan mereka menjalani siklus sembilan bulan kehamilan dalam sembilan menit.
"Permainan ini berisi hal-hal yang harus diperhatikan selama kehamilan," ujarnya.
Untuk permainan kedua – Worm Attack, yang membantu anak-anak berusia 7-12 tahun memahami cacing-cacing di sistem pencernaan dan bagaimana menggunakan obat untuk mengatasi cacingan -- Games for Change bermitra dengan Deworm the World, sebuah organisasi yang "memberikan obat cacing bagi jutaan anak-anak di India dan Kenya," ujar Burak.
Permainan ketiga, Family Choices, adalah sebuah permainan mengenai pilihan-pilihan yang dihadapi anak perempuan ketika beranjak dewasa, mulai dari pernikahan dini sampai pendidikan.
"Permainan ini menunjukkan bahwa pilihan-pilihan itu tidak mudah dan tidak mudah dan jelas," ujar Burak.
Games for Change bermitra dengan produser-produser film Show of Force untuk memimpin fase baru proyek Half the Sky Facebook yang didanai oleh lembaga bantuan pembangunan AS, USAID.
Proyek ini akan menerjemahkan dan mengadaptasi permainan dan serial televisi ke bahasa Hindi dan Swahili. Kelompok ini juga akan bekerja dengan perusahaan-perusahaan pemasaran dan LSM-LSM lokal untuk mendistribusikan komponen-komponen lebih lama di India dan Kenya. Hal itu memberi Games for Change peluang untuk "mengevaluasi secara nyata dampak dan apa yang akan terjadi ketika suatu populasi yang besar melihat semua komponen ini secara bersamaan. Apakah akan membuat perubahan?" ujar Burak. (VOA/Aida Akl)