Permintaan Kura-Kura untuk Hewan Peliharaan Meningkat, Perburuan Pun Melonjak

  • Associated Press

Lou Perrotti, direktur program konservasi di Kebun Binatang Roger Williams Park, mengkarantina kura-kura kesturi setelah disita dalam penangkapan satwa liar, Selasa, 1 November 2022, di Providence, Rhode Island. (AP/David Goldman)

Pihak berwenang Amerika Serikat akhir-akhir ini meningkatkan upaya memerangi lonjakan perburuan kura-kura spesies asli Amerika Utara. Kura-kura kesturi timur adalah hewan liar yang dilindungi, tapi diam-diam masih banyak orang yang memperjualbelikannya, termasuk menjadikannya binatang peliharaan.

Di Kebun Binatang Roger Williams di Providence, Rhode Island, 16 tukik (anak kura-kura) menjadi sorotan. Mereka bukanlah hewan hasil reproduksi di sana tapi merupakan hasil sitaan dalam kasus jual-beli satwa liar.

Kura-kura kesturi timur itu diselamatkan untuk kemudain dilepasliarkan suatu hari kelak.

Harold Guise adalah seorang polisi lingkungan yang menangani kasus tersebut. Ia mengatakan perdagangan satwa liar seperti kura-kura banyak berlangsung lewat media sosial. Kasus 16 tukik itu sendiri terungkap setelah timnya memantau internet.

"Kami memiliki pekerja magang yang membantu kami melakukan penyelidikan di internet, seperti di Facebook, Instagram dan Craigslist. Ia menemukan iklan Craigslist yang menawarkan beberapa kura-kura. Kami akhirnya menemui orang yang memasang iklan itu. Ternyata kura-kura yang ditawarkan itu adalah spesies asli Amerika yang dilindungi,” jelasnya.

Lou Perrotti (kiri), direktur program konservasi di Kebun Binatang Roger Williams Park, berbicara dengan Harold Guise, Polisi Lingkungan Rhode Island, terkait tangki kura-kura kesturi yang dikarantina setelah disita dalam penangkapan satwa liar di Providence, Rhode Island, 11 November 2022. (AP/David Goldman)

Pria penjual kura-kura itu ditangkap September lalu lewat operasi rahasia, dan dikenai denda 1.600 dolar AS karena memiliki hewan itu tanpa izin.

Kura-kura kesturi timur atau Sternotherus odoratus adalah spesies kura-kura kecil yang habitatnya hanya ada di Kanada bagian tenggara dan sebagian besar Amerika Serikat bagian timur. Kura-kura ini dikenal karena kemampuannya melepaskan bau musk yang busuk dari kelenjar aroma di tepi cangkangnya, yang mungkin ditujukan untuk mencegah predator memangsanya.

Kura-kura ini hanya bisa tumbuh hingga 13 sentimeter namun dapat hidup selama beberapa dekade. Kura-kura ini berwarna coklat atau hitam dengan garis putih atau kuning di sepanjang kepala mereka.

Lou Perrotti, direktur program konservasi di Kebun Binatang Roger Williams mengkhawatirkan maraknya jual beli satwa liar itu secara ilegal.

Your browser doesn’t support HTML5

Permintaan Kura-Kura untuk Hewan Peliharaan Meningkat, Perburuan Pun Melonjak

"Perburuan kura-kura adalah masalah besar sekarang bagi populasi kura-kura. Satwa ini sendiri menghadapi tekanan yang cukup hebat seperti hilangnya habitat, terlindas kendaraan bermotor di jalan-jalan, dan lain-lain. Sekarang kita melihat peningkatan perburuan kura-kura. Kita melihat ribuan kura-kura meninggalkan habitatnya di Amerika Serikat setiap tahun. Itu masalah besar,” jelasnya.

Kura-kura adalah salah satu hewan yang paling banyak diperdagangkan di dunia dan sering menjadi sasaran jaringan kriminal yang terhubung dengan para pembeli di internet. Mereka membawa reptil ini ke pasar gelap di Hong Kong dan kota-kota Asia lainnya untuk dijual sebagai hewan peliharaan, makanan dan obat-obatan tradisional. Tidak jarang hewan air tawar ini berakhir di tangan kolektor dan dibudidayakan untuk tujuan komersial. [ab/uh]