Di Amerika , ada empat layanan umum yang biasanya dikelola oleh pemerintah daerah, yaitu Kepolisian, Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum, serta Perpustakaan Umum.
Tetapi ada juga perpustakaan di Amerika yang sama sekali tidak dikelola pemerintah daerah, dan juga tidak sepenuhnya untuk umum.
Empat belas perpustakaan dari Tennessee sampai California dijalankan oleh swasta, yaitu oleh Library System & Services (L.S.S.I). Perusahaan ini diberi wewenang untuk mengelola perpustakaan yang kesulitan mendapatkan dana yang memadai agar perpustakaan bisa tetap beroperasi.
Namun kontrak L.S.S.I. yang terakhir, senilai empat juta dolar, memberi wewenang perusahaan itu mengelola sistem perpustakaan di Santa Clarita, sebuah kawasan pinggiran di California selatan, yang perpustakaannya mengelola sendiri keuangannya.
Untuk meraih keuntungan, L.S.S.I. biasanya memangkas biaya secara drastis, salah satunya dengan mengganti para pekerja yang bergabung dalam serikat buruh.
Pimpinan L.S.S.I. Frank Pezzanite mengatakan kepada New York Times bahwa banyak perpustakaan lokal menurutnya dikelola secara tidak beres.
Perpustakaan, biaya operasional dan pemeliharaannya mahal. Perpustakaan dewasa ini penuh dengan komputer, buku, dan peta, yang membutuhkan banyak pekerja untuk menata dan memelihara barang-barang itu.
“Kebijakan perpustakaan sepenuhnya berkaitan dengan mempertahankan pekerjaan staf perpustakaan,” kata Pezzanite.”Oleh karena itu para pekerja disana khawatir dengan keberadaan kami (L.S.S.I). Orang tidak bisa bekerja selama 35 tahun di perpustakaan dan tidak pernah melakukan apa-apa dan kemudian menerima pensiun. Kami tidak menjalankan perusahaan dengan cara seperti itu. Jika orang ingin bekerja pada kami maka mereka harus benar-benar bekerja.”
Menanggapi reaksi keras di banyak daerah mengenai penyerahan pengelolaan tiga cabang perpustakaan itu kepada swasta, pejabat sementara walikota Santa Clarica, Marsha McLean meyakinkan warga bahwa menyerahkan pengelolaan perpustakaan ke pihak swasta penting untuk memangkas biaya selama masa perekonomian yang sulit.
Ia menekankan bahwa perpustakaan-perpustakaan daerah secara teknis masih untuk umum, karena masih dimiliki pemerintah daerah, dan siapapun di daerah itu masih bisa datang dan meminjam buku secara gratis.