Persidangan Kasus Penipuan Kripto dan Berlian di Prancis Dimulai

Pengacara terlihat di balik jendela sebelum pembukaan persidangan "Kartu Merah" (Carton Rouge) di pusat kongres Jean Prouve di Nancy, 21 Oktober 2024. (Jean-Christophe VERHAEGEN / AFP)

Sekitar 28 juta euro atau sekitar Rp470 miliar diduga digelapkan dalam kasus investasi kripto dan berlian palsu di Prancis. Kasus tersebut dijuluki sebagai “kartu merah” (Carton Rouge) karena belasan klub sepak bola termasuk dalam penggugat.

Sebuah proses persidangan dibuka di pusat konferensi Prancis pada Senin, dengan lebih dari 20 terdakwa didakwa menipu 1.300 orang, dengan skema investasi kripto dan berlian palsu, serta menipu klub-klub sepak bola papan atas negara itu.

Sekitar 28 juta euro atau sekitar Rp470 miliar diduga digelapkan dalam kasus tersebut, yang dijuluki sebagai “kartu merah” (Carton Rouge) karena belasan klub sepak bola termasuk dalam penggugat.

Sekitar 850 korban diwakili dalam persidangan yang harus dipindahkan ke pusat konferensi di kota Nancy di Prancis timur, karena jumlahnya terlalu banyak untuk ruangan pengadilan yang biasa. Sidang akan berlangsung selama empat minggu.

Para terdakwa, berusia antara 28 dan 73 tahun, dituduh mengoperasikan situs web yang menawarkan peluang investasi palsu dalam bentuk berlian atau mata uang kripto antara 2016 dan 2018.

Seseorang menyerahkan 400 ribu euro, karena percaya bahwa mereka berinvestasi dalam berlian dan apa yang diiklankan sebagai “rencana tabungan berlian”.

Pengacara (kiri dan kanan) dan terdakwa (tengah) menunggu dimulainya persidangan "Carton rouge" (kartu merah) di pusat kongres Jean Prouve di Nancy, 21 Oktober 2024. (Jean-Christophe VERHAEGEN / AFP)

Beberapa investor kehilangan sebagian besar tabungan mereka atau bahkan melakukan peminjaman untuk berinvestasi, tertarik oleh janji keuntungan tahunan yang besar, kata Colman, sebuah firma hukum yang mewakili sekitar 100 penggugat.

“Kami yakin persidangan ini menandai sinyal kuat dalam perang melawan penipuan keuangan internasional,” kata firma itu dalam sebuah pernyataan.
Para terdakwa membuka 199 rekening bank di 19 negara untuk menerima dan mentransfer dana, menurut para penyelidik.

Sekitar 2,8 juta euro atau sekitar Rp47 miliar berhasil diselamatkan dan dapat digunakan untuk memberi kompensasi kepada para korban. Bisnis sampingan bagi para penipu yang didakwa ini adalah menggelapkan uang dari klub-klub sepak bola Prancis.

Orang-orang yang berdomisili di kota selatan Marseille dan di Israel berpura-pura menjadi agen yang bertindak atas nama pemain profesional. Mereka mengatakan para pemain telah mengubah rincian perbankan mereka dan gaji harus dikirim ke rekening baru. Sekitar 10 klub papan atas menjadi sasaran, dengan Sochaux, Angers dan Toulouse jatuh ke dalam penipuan dan menyerahkan sekitar 60 ribu euro.

Ke-22 terdakwa, termasuk tiga orang yang masih bebas dan diadili secara in absentia, memiliki tingkat keterlibatan yang berbeda-beda dalam penipuan tersebut, kata jaksa penuntut.

Sekitar 12 orang didakwa dengan “konspirasi kriminal”, terutama karena membiarkan nama mereka digunakan untuk membuka rekening bank yang menyalurkan dana ke seluruh Eropa dan ke Israel.

Yang lainnya dituduh melakukan “penipuan yang dilakukan secara berkelompok”. Ini merupakan dakwaan bagi kebanyakan dari mereka, karena membuat situs web palsu atau memesan berlian palsu. [ns/ab]