Pertahankan Prospek dalam Jajak Pendapat, Biden Makin Gencar di Pekan Terakhir Kampanye 

Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, berbicara dalam sebuah kampanye di Bucks County Community College di Bristol, Sabtu, 24 Oktober 2020. (Foto: AP)

Seminggu sebelum hari pemilihan 3 November, calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, berkampanye di negara bagian-negara bagian yang condong ke Partai Republik.

Sementara Presiden Donald Trump berada dalam pertahanan, dengan fokus pada negara bagian-negara bagian yang dimenangkannya pada 2016, di mana jajak pendapat sekarang menunjukkan dia tertinggal.

Pada Selasa (27/10), Biden mengadakan dua kampanye di Georgia, negara bagian yang belum pernah dimenangkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat sejak 1992. Dia berencana mengunjungi Iowa, Florida, Wisconsin dan Michigan pada akhir pekan ini. Trump memenangkan negara bagian itu pada 2016, tetapi Partai Demokrat yakin Biden memiliki kesempatan untuk memenangkannya pada 2020.

Para pengamat mengatakan upaya Biden ke apa yang disebut negara bagian “merah” (Republik) seperti Georgia dan Iowa adalah tanda keyakinan bahwa kampanyenya memperluas peta pemilihan. Jika dia bisa memenangkan apa yang disebut negara bagian-negara bagian “biru” dan beberapa kubu Republik, kemenangannya pada Electoral College (perwakilan pemilih) akan lebih besar, dan berpotensi memberinya mandat yang lebih besar untuk memerintah.

“Dalam politik, kita selalu ingin dalam posisi menyerang,” kata Matthew Continetti, seorang peneliti di American Enterprise Institute. “Dan di wilayah Selatan Amerika yang sedang berubah, di mana peningkatan kepadatan populasi dan pemberontakan warga pinggiran kota terhadap kepribadian Presiden Trump menguntungkan Demokrat, Joe Biden memiliki peluang.”

Dari kampanyenya di Pennsylvania pada Senin (26/10), Biden mengatakan dia akan memenangkan Michigan, Wisconsin dan Minnesota. Mantan wakil presiden itu juga mengatakan dia merasa memiliki “kesempatan” di Ohio, North Carolina, Georgia dan Iowa di mana jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat.

“Saya tidak terlalu percaya diri dengan apa pun,” kata Biden. “Saya hanya ingin memastikan kami bisa mendapatkan setiap suara yang memungkinkan.”

Sebagian analis mempertanyakan strategi Biden.

“Ini mengingatkan kita pada Hillary Clinton (calon dari Partai Demokrat 2016) yang berkampanye di Georgia dan Arizona pada hari-hari terakhir kampanye 2016, ketika dia seharusnya berada di Wisconsin dan Michigan,” kata Larry Sabato, direktur Pusat Politik di Universitas Virginia . “Kita akan lihat (hasilnya) minggu depan.” [lt/pp]