Presiden Niger Mohamed Bazoum, yang minggu lalu digulingkan dan ditahan oleh militer yang melakukan kudeta, untuk pertama kalinya muncul di hadapan publik hari Senin (31/7).
Bazoum, dengan wajah tersenyum, tampak duduk di sebuah sofa di samping Presiden Chad Mahamat Deby, yang terbang ke Niger untuk memediasi dialog antara pemerintah dan junta militer Niger.
Kedatangan Deby hanya berselang satu hari setelah blok regional Afrika Barat ECOWAS memberi ultimatum kepada para pemimpin kudeta di Niger untuk membebaskan Barzoum dan memulihkan kekuasaannya dalam waktu tujuh hari atau menghadapi konsekuensinya.
BACA JUGA: Tentara Niger Klaim Telah Gulingkan Presiden BazoumIntervensi militer pasukan ECOWAS masih menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Beberapa analis Niger mengatakan, penggunaan kekuatan oleh blok regional itu tidak saja dapat memicu kekerasan di antara pasukan Niger dan ECOWAS, tetapi juga antara warga sipil yang mendukung dan menentang kudeta itu.
Upaya blok ECOWAS, yang beranggotakan 15 negara, untuk memulihkan demokrasi di negara-negara yang dikuasai militer selama beberapa tahun terakhir masih belum berhasil.
Sementara itu, Chad sendiri bukanlah anggota ECOWAS, sehingga Deby dilihat sebagai perantara yang lebih netral untuk berbicara dengan para pemimpin kudeta di Niger. [em/rd]