Ketua Konfederasi Serikat Buruh Jepang Tomoko Yoshino, Jumat (22/10) mengungkapkan rasa terima kasihnya menjadi perempuan pertama yang memegang posisi itu. Dia berjanji akan bekerja keras mewujudkan kesetaraan gender di tempat kerja.
Berbicara di Tokyo, dia mengatakan bahwa perempuan Jepang terus menghadapi pembatasan dan banyak yang terpaksa keluar dari pasar tenaga kerja setelah menikah dan melahirkan.
Yoshino juga mengatakan kandidat perempuan untuk pemilihan nasional mendatang tetap sekitar 18 persen. “Partisipasi perempuan dalam politik selama ini bergerak lambat, begitu pula dalam sektor bisnis. Ini salah satu masalah yang ingin kita fokuskan."
Rengo, yang secara resmi dikenal sebagai Konfederasi Serikat Buruh Jepang, adalah pendukung dua partai oposisi, Partai Demokrat Konstitusional yang utama, dan Partai Demokrat untuk Rakyat yang lebih kecil.
Yoshino meminta kedua partai agar bersatu untuk mematahkan cengkeraman kekuasaan partai yang berkuasa. [ka/ab]