Pesawat-pesawat tempur Israel meluncurkan sejumlah serangan udara terhadap militan di Gaza setelah tiga roket yang ditembakkan dari Gaza jatuh di Israel selatan.
Kekerasan itu terjadi selagi pihak-pihak yang berperang mengadakan perundingan tidak langsung di Kairo untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza menjadi gencatan senjata yang lebih permanen.
Tapi setelah penembakan roket itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan perundingnya untuk kembali ke Israel.
Departemen Luar Negeri Amerika yang sejak lama terlibat dalam upaya perdamaian di Timur Tengah mengatakan “sangat prihatin dengan pertempuran baru itu dan menyalahkan Hamas.
Militer Israel mengatakan roket-roket yang ditembakkan dari Gaza jatuh di tanah kosong dekat Beersheba dan tidak seorangpun cedera. Israel kemudian mengatakan telah mencegat dua lagi roket yang ditembakkan militan ke negara Yahudi itu.
Setelah serangan roket beruntun itu, Netanyahu memerintahkan militer Israel untuk memulai lagi serangan terhadap Hamas di Gaza. Ribuan warga Palestina melarikan diri dari rumah-rumah mereka di kota Gaza dengan membawa pakaian, bantal dan kasur, menuju tempat-tempat berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.
Para perunding Israel dan Palestina Senin malam sepakat untuk perpanjangan 24 jam gencatan senjata lima hari, dan gencatan senjata tambahan itu akan berakhir Selasa tengah malam.
Juru bicara pemerintah Israel Mark Regev menyalahkan Hamas karena mengakhiri 9 hari yang relatif tenang di Gaza.