Pertempuran meningkat di kota Aleppo yang padat penduduknya di Suriah selagi pemberontak meneruskan serangannya untuk mengambil alih kota itu sejak tiga hari lalu.
Bentrokan pecah di lingkungan Arkub dan Azzizia di Aleppo hari Sabtu. Saksi mata memberitahu Pengamat HAM Suriah yang berbasis di Inggris, sekurangnya tiga pejuang pemberontak tewas dalam pertempuran di pusat distrik Old City yang mengalami serangan berat mortir.
Pemberontak hari Kamis, mengumumkan serangan baru terhadap pasukan pemerintah di Aleppo tapi tampaknya tidak ada pihak yang membuat kemenangan berarti. Kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan pemerintah menargetkan dan menewaskan apa yang disebutnya “teroris” di Aleppo.
Pengamat HAM Suriah mengatakan pasukan pemerintah juga membombardir kawasan di Homs, Idlib dan provinsi Daraa hari Sabtu.
Kekerasan paling akhir itu terjadi sementara Sidang Umum PBB sedang merampungkan debat umumnya di New York. Presiden Amerika Barack Obama mengulangi seruannya kepada presiden Suriah untuk mundur.
"Kami mengintervensi di Libya bersama koalisi luas dan dengan madat Dewan Keamanan PBB, karena kita mampu menghentikan pembantaian rakyat tidak bersalah karena kita yakin aspirasi rakyat lebih kuat dari pada seorang tiran. Dan selagi kita bertemu di sini, kita kembali menyatakan bahwa rejim Bashar a-Assad harus diakhiri sehingga penderitaan rakyat Suriah bisa dihentikan dan cakrawala baru bisa dimulai," ujar Obama.
Tapi, Pengamat Suriah Mataz Suheil mengatakan VOA ia tidak puas dengan pidato debat umum. Ia mengatakan, "Perwakilan setiap negara menggunakan Suriah hanya untuk meningkatkan posisi mereka di dalam negeri. Tidak ada tindakan langsung ke arah penyelesaian situasi."
Ia menambahkan, kegagalan PBB menghadirkan utusan khususnya berbicara dihadapan Majelis Umum “sangat aneh” dan Majelis Umum tidak mempunyai kesatuan sikap untuk menghentikan pertumpahan darah.
"Bukan prioritas untuk menghentikannya saat ini, hanya konflik kecil yang akan diselesaikan kemudian jika dianggap perlu," kata Suheil.
Pengamat HAM Suriah mengatakan kekerasan hari Sabtu di seluruh Suriah menewaskan sekurangnya 45 orang termasuk tiga anak, membuat jumlah kematian, hampir 31 ribu sejak pergolakan dimulai bulan Maret tahun lalu.
Pemberontak hari Kamis, mengumumkan serangan baru terhadap pasukan pemerintah di Aleppo tapi tampaknya tidak ada pihak yang membuat kemenangan berarti. Kantor berita resmi Suriah, SANA melaporkan pemerintah menargetkan dan menewaskan apa yang disebutnya “teroris” di Aleppo.
Pengamat HAM Suriah mengatakan pasukan pemerintah juga membombardir kawasan di Homs, Idlib dan provinsi Daraa hari Sabtu.
Kekerasan paling akhir itu terjadi sementara Sidang Umum PBB sedang merampungkan debat umumnya di New York. Presiden Amerika Barack Obama mengulangi seruannya kepada presiden Suriah untuk mundur.
"Kami mengintervensi di Libya bersama koalisi luas dan dengan madat Dewan Keamanan PBB, karena kita mampu menghentikan pembantaian rakyat tidak bersalah karena kita yakin aspirasi rakyat lebih kuat dari pada seorang tiran. Dan selagi kita bertemu di sini, kita kembali menyatakan bahwa rejim Bashar a-Assad harus diakhiri sehingga penderitaan rakyat Suriah bisa dihentikan dan cakrawala baru bisa dimulai," ujar Obama.
Tapi, Pengamat Suriah Mataz Suheil mengatakan VOA ia tidak puas dengan pidato debat umum. Ia mengatakan, "Perwakilan setiap negara menggunakan Suriah hanya untuk meningkatkan posisi mereka di dalam negeri. Tidak ada tindakan langsung ke arah penyelesaian situasi."
Ia menambahkan, kegagalan PBB menghadirkan utusan khususnya berbicara dihadapan Majelis Umum “sangat aneh” dan Majelis Umum tidak mempunyai kesatuan sikap untuk menghentikan pertumpahan darah.
"Bukan prioritas untuk menghentikannya saat ini, hanya konflik kecil yang akan diselesaikan kemudian jika dianggap perlu," kata Suheil.
Pengamat HAM Suriah mengatakan kekerasan hari Sabtu di seluruh Suriah menewaskan sekurangnya 45 orang termasuk tiga anak, membuat jumlah kematian, hampir 31 ribu sejak pergolakan dimulai bulan Maret tahun lalu.