Militer Israel meluncurkan serangan lebih jauh terhadap Gaza pada Jumat (12/5), setelah militan menembakkan roket dari teritori itu. Pertempuran yang sekarang memasuki hari keempat ini telah menewaskan puluhan orang Palestina dan satu orang di Israel.
Eskalasi lintas batas terburuk dalam beberapa bulan ini telah membuat Mesir memimpin upaya gencatan senjata. Harapan meningkat bahwa gencatan senjata mungkin segera tercapai setelah pembicaraan yang gagal pada awal pekan ini.
Warga Gaza di wilayah Rafah Selatan mengatakan kepada AFP bahwa mereka menyaksikan tiga serangan udara hari Jumat, dengan militer Israel mengumumkan pihaknya menembaki “pos-pos militer dan peluncur roket tersembunyi” milik kelompok militan Jihad Islam.
Serangan terbaru ini menyusul rentetan penembakan roket pada Kamis malam ke arah Israel oleh militan di Jalur Gaza yang padat penduduk, yang menewaskan satu warga sipil di Rehovot, kota di bagian tengah.
Sedikitnya 31 orang Palestina telah tewas, menurut kementerian kesehatan Gaza, termasuk di antaranya lima tokoh militan dan banyak warga sipil serta anak-anak.
Kehidupan sehari-hari di wilayah pesisir yang diperintah kelompok militan Hamas itu sebagian besar terhenti, sementara Israel memberitahu warganya di dekat Gaza agar tinggal di dekat tempat-tempat perlindungan bom.
BACA JUGA: PBB: Serangan Israel ke Jalur Gaza Tewaskan Banyak Warga SipilAda optimisme berhati-hati bahwa gencatan senjata mungkin menjelang. Seorang sumber Jihad Islam memberitahu AFP bahwa suatu kesepakatan yang disusun Kairo telah beredar di kalangan pimpinan kelompok itu.
“Israel harus berkomitmen untuk menghentikan pembunuhan di Gaza dan Tepi Barat,” kata seorang sumber Jihad Islam lainnya, seraya merinci syarat penting kelompok itu bagi gencatan senjata. [uh/lt]