Pertempuran di Sudan Paksa Warga Khartoum Tinggalkan Rumah Mereka

Sejumlah warga berkumpul di stasiun untuk pergi meninggalkan Khartoum, Sudan, pada 19 April 2023, menyusul pertempuran antara militer Sudan dan pasukan RSF. (Foto: Reuters/El-Tayeb Siddig)

Pertempuran dapat terdengar sepanjang malam di Khartoum, Sudan, hingga Rabu (19/4), meskipun kedua belah pihak sepakat bahwa gencatan senjata 24 jam mulai berlaku semalam.

Pusat Operasi Darurat Kementerian Kesehatan Sudan mengatakan bentrokan antara militer Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menyebabkan 270 orang tewas dan 2.600 terluka di seluruh negara itu.

BACA JUGA: Pertempuran di Sudan Paksa Penutupan Rumah Sakit

Sebagian besar korban berada di Khartoum, di mana pertempuran telah menghentikan layanan penting seperti listrik dan air dan memaksa sebagian besar rumah sakit tutup.

Ribuan warga Khartoum mengungsi ke pinggiran kota atau lebih jauh lagi.

Berbicara kepada VOA pada Rabu (19/4), seorang pria yang menyebut namanya sebagai Murtada mengatakan dia dan istrinya akan berangkat ke Kassala di Sudan timur.

Dia mengatakan para pemimpin Sudan memiliki kesempatan untuk membangun kembali negara itu tetapi malah menghancurkannya.

Murtada mengatakan perekonomian sangat buruk dan mereka berkesempatan untuk membangunnya kembali dan menyediakan kebutuhan dasar bagi warga. Kami sekarang pergi, katanya, seraya menambahkan, “Padahal kami takut karena kami tidak tahu situasi di sepanjang jalan.”

BACA JUGA: Jepang akan Evakuasi Warganya dari Sudan

Pasukan Dukungan Cepat pada Rabu sore mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui gencatan senjata 24 jam lagi mulai pukul 6 sore waktu Khartoum.

Tidak segera jelas apakah militer Sudan telah menyetujui gencatan senjata itu atau apakah upaya terbaru itu berpeluang lebih baik untuk bertahan. [lt/jm]