Menteri pertahanan Ukraina akan memberi pengarahan singkat pada hari terakhir pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina yang dipimpin Amerika di Brussels pada Rabu (12/10). Para menteri pertahanan NATO juga bertemu di sana untuk membahas cara mendukung Ukraina dalam pertempurannya melawan invasi Rusia.
Kepada wartawan, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Rabu (12/10) bahwa pembicaraan akan berfokus pada cara "meningkatkan dukungan bagi Ukraina" dan bahwa prioritas utama adalah "lebih banyak pertahanan udara bagi Ukraina." Stoltenberg mengatakan pertemuan terjadi pada "momen penting bagi keamanan kita" mengingat terjadi "eskalasi perang paling serius sejak invasi pada Februari," dalam beberapa minggu ini. Dia mengatakan sekutu NATO mengirim pesan bahwa mereka siap mendukung Ukraina "kapan pun diperlukan."
Para pemimpin Kelompok Tujuh negara industri besar (G7), yang bertemu Selasa (11/10) dalam konferensi video dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, berjanji "akan membela Ukraina selama yang diperlukan" setelah Rusia melanjutkan rentetan serangan rudalnya ke kota-kota Ukraina.
Dalam pernyataan setelah pertemuan virtual itu, para pemimpin G7 mengatakan, mereka meyakinkan Zelenskyy bahwa mereka “tidak gentar dan teguh dalam komitmen untuk memberi dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk menegakkan kedaulatan dan integritas teritorialnya.” Mereka mengatakan “serangan Rusia yang membabi buta terhadap penduduk sipil adalah kejahatan perang.”
“Kami akan meminta pertanggungjawaban Presiden [Vladimir] Putin dan mereka yang bertanggung jawab,” kata para pemimpin G7. Kelompok itu terdiri dari Amerika, Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Kanada, dan Jepang.
Para pejabat Amerika mengatakan mereka belum melihat indikasi bahwa Putin telah memutuskan akan menggunakan senjata nuklir dan menggarisbawahi tidak ada perubahan dalam postur nuklir Amerika. Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menolak mengomentari laporan bahwa Presiden Polandia Andrzej Duda telah menawarkan untuk berpartisipasi dalam perjanjian berbagi nuklir di mana negaranya akan menjadi tuan rumah pertemuan yang membahas persenjataan nuklir.[ka/ab]